PIKIRAN RAKYAT - Hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut pada Minggu malam hingga Senin, 12 Oktober 2020 dini hari.
Hal ini telah menyebabkan banjir bandang akibat meluapnya air di sejumlah sungai besar yang ada di wilayah Kecamatan Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong serta menyebabkan ribuan rumah terdampak.
Kepala Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Iwan Darmawan, menyebutkan banjir bandang yang terjadi pada Senin pagi itu terbilang sangat besar.
Baca Juga: Bencana Tasikmalaya, Jalan-jalan Desa Tertutup Material Longsor
Luapan air dari Sungai Cipalebuh yang ada di wilayahnya, telah menerjang dan menggenangi sejumlah perkampungan sehingga banyak sekali rumah yang terdampak.
"Luapan air dari Sungai Cipalebuh sangat besar dan telah menimbulkan banyak sekali rumah yang terdampak. Di wilayah Desa Mandalakasih saja, ada seribuan lebih rumah yang terdampak, belum lagi di desa serta kecamatan lainnya," ujar Iwan.
Disebutkannya, di Desa Mandala kasih, rumah yang terendam banjir terdapat di Kampung Asisor, Sukapura, Sukagalih dan yang paling parah ada di Kampung Leuwi Simar lokasinya berada di bantaran Sungai Cipalebuh. Untungnya, warga sudah menyadari terjadi luapan air sungai sejak pukul 04 subuh sehingga mereka masih bisa menyelamatkan diri meskipun tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.
Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Polrestabes Bandung Hari ini, Selasa 13 Oktober 2020
Pihak pemerintahan setempat bersama jajaran Muspika, tutur Ridwan, juga langsung menyiapkan tempat pengungsian warga di sejumlah titik yang dinilai aman. Adapun tempat yang dijadikan lokasi pengungsian di antaranya kantor kecamatan, kantor desa, dan kantor Koramil.
Berdasarkan hasil pendataan sementara, tambah Iwan, bencana banjir bandang tersebut tak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, jumlah kerugian materi diperkirakan akan sangat besar mengingat banyak barang-barang warga yang rusak bahkan terbawa hanyut meskipun jumlah pastinya masih belum bisa ditentukan.