PIKIRAN RAKYAT - Ketika melakukan konferensi pers bersama pihak kepolisian, Pegi Setiawan sempat berujar ‘saya rela mati, bukan saya pelakunya’. Kini, Pegi telah bebas setelah menjalani sidang praperadilan. Menurut pengakuan Pegi, dirinya spontan melontarkan kalimat tersebut.
Pria berusia 30 tahun itu berani mengatakan hal tersebut karena ia tidak merasa terlibat dalam kasus Vina Cirebon. Ketika mendengarkan penjelasan kepolisian di konferensi pers, hati Pegi bergejolak.
“Bergejolak gimana? Karena saya tidak pernah melakukan itu, kenapa dituduhkan seperti itu. Bahkan saya melihat keluarga ada di depan. Saya juga melihat mereka pasti percaya walau sakit hati, pasti mereka (merasa) harkat martabatnya diinjak-injak,” tuturnya.
Oleh karena itu, Pegi tak terima dituduh sebagai salah satu pelaku dalam kasus Vina Cirebon. Karena tak mau membohongi publik, Pegi akhirnya menyerukan bahwa ia tidak bersalah. Menurut Pegi, jika diam saja itu artinya ia berbohong.
Pria asal Cirebon itu ingin berkata jujur dan menegakkan keadilan. Keluarga dan orangtuanya berjuang keras membela Pegi karena yakin pria yang bekerja sebagai kuli bangunan itu tidak bersalah.
“Alhamdulillah sih sangat luar biasa, ya pokoknya the best lah gak ada duanya sih mereka itu sangat-sangat luar biasa. Jadi saya juga bangga memiliki mereka, saya terharu banget,” kata Pegi dikutip dari kanal YouTube Uya Kuya TV pada Rabu, 10 Juli 2024.
Tak mau berpikir negatif, ia yakin apa yang terjadi adalah rencana terbaik dari Tuhan untuk menaikkan derajat keluarganya. Ia mendapat pelajaran hidup dari pengalaman ini dan berharap bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Kartini, ibunda Pegi, sering mengalami sakit sejak anak laki-lakinya itu ditangkap polisi. Sementara, adik Pegi, Lusiana, sering mendapat perlakuan sinis dari warga sejak kakaknya ditangkap.
“Paling kayak disinisin aja, melihatnya kayak tajam banget kayak ngerasa aku tuh apa sih, keluarga aku gak bersalah kok kenapa dilihatin segitunya? Kayak langsung nyes gitu,” ucap Lusiana.