kievskiy.org

Selain Covid-19, Silikosis Ancam Pekerja di Kawasan Pertambangan Batu dan Pasir

Ilustrasi Pertambangan.*
Ilustrasi Pertambangan.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT- Selain Covid-19, Silikosis merupakan penyakit yang juga menyerang pernafasan dan cukup berbahaya. 

Terlebih bagi mereka yang bekerja di sektor industri pertambangan pasir, batu kapur, pemotongan batu alam, semen, dan pekerjaan konstruksi jalan atau bangunan. 

Angka prevalens silikosis berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pekerja usaha pemotongan batu di Kabupaten Purwakarta sebesar 6,7% dan faktor sosiodemografi yang memiliki hubungan bermakna dengan silikosis adalah status gizi dan masa kerja ≥ 10 tahun.

 Baca Juga: Benarkah Sarung Tangan Dapat Cegah Covid-19? Ini Faktanya! Berikut Waktu yang Tepat untuk Memakainya

Hasil pengukuran debu respirabel di lingkungan kerja usaha pemotongan batu Purwakarta didapatkan sebesar 0,5-4,8 mg/m3 lebih besar dari standar nilai ambang batas debu respirabel yaitu 3mg/m3.

Demikian diungkapkan Dr. Anna Nasriawati,MKK Kepala Bidang YanMed RSUD Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat dalam penelitiannya. 

"Pajanan debu silika ada pada sektor industri seperti industri pertambangan pasir, batu kapur, pemotongan batu alam, semen, dan pekerjaan konstruksi jalan atau bangunan. Industri tersebut di Jawa Barat banyak berada di kawasan Bandung Barat (Cipatat), Purwakarta (Plered dan Kiara Pedes), Bogor, Cirebon dan daerah lainnya," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Oktober 2020.

 Baca Juga: Hati-hati saat Update Windows 10, Ada Malware yang Menyamar Sebagai Bagian Pembaruan

Dengan demikian, maka sudah semestinya menjadi hal ini menjadi perhatian tidak hanya untuk pemilik perusahaan/industri tapi juga pemerintah setempat untuk memahami efek dari proses produksi industri tersebut  terutama untuk produktivitas kerja dan risiko Kesehatan bagi para pekerja. 

"Pengendalian risiko silikosis sama halnya dengan pengendalian infeksi Covid-19, perlu upaya yang sistematis khususnya di tempat kerja. Pengendalian secara hierarki dilakukan dengan rekayasa engineering atau kontrol teknik disesuaikan dengan desain tempat kerja, kontrol administrasi dan terakhir dengan kontrol alat pelindung diri," tutur dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat