kievskiy.org

Impor Vaksin Covid-19 dari Cina Diawasi Ketat, Menristek: Kemandirian Penting, Harus Bikin Sendiri

Ilustrasi Vaksin Covid-19.
Ilustrasi Vaksin Covid-19. /ANTARA /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah mengawasi dengan ketat proyek pembelian vaksin Covid-19 dari Cina dan beberapa negara lain agar tidak melabrak prosedur standar kesehatan dunia. Di samping itu, enam lembaga di dalam negeri juga masih konsisten dan bekerja keras mengembangkan vaksin mandiri.

Enam lembaga tersebut yakni Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Laboratorium Eijkman dan LIPI. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menegaskan, dengan memiliki sebanyak 267 juta penduduk, Indonesia harus membuat vaksin sendiri.

Kendati demikian, karena alasan mendesak dan keterbatasan riset, impor vaksin untuk sementara menjadi pilihan logis. Menurut dia, semua negara sedang berlomba mengembangkan vaksin. Beberapa negara maju seperti Cina dan Amerika Serikat sudah selangkah lebih maju.

Baca Juga: Mulai Sering Hujan, Berteduh di Bawah JPO Ternyata Dilarang dan Bisa Kena Tilang Loh

“Tetapi sampai saat ini vaksin itu belum ada. Semua negara masih proses pengembangan hingga tahap akhir. Indonesia akan membuat vaksin Merah Putih. Pengembangannya dikerjakan oleh ahli dan diproduksi di Indonesia.

Kemandirian vaksin sangat penting, riskan kalau hanya bergantung ke vaksin produksi luar negeri,” kata Bambang dalam diskusi Prinsip Keamanan Vaksin Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa 27 Oktober 2020.

Ia menuturkan, enam lembaga yang sedang mengembangkan vaksin tersebut akan menghasilkan masing-masing satu vaksin. Kendati demikian, masing-masing dari mereka menggunakan platform yang berbeda.

Baca Juga: Musim Kompetisi Liga 1 2020 Total Dihentikan? Pelatih Persib Beri Bocoran Tahun Depan

Bambang menuturkan, yang paling cepat kemungkinan akan segera diproduksi massal adalah vaksin dari Eijkman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat