PIKIRAN RAKYAT – Layanan bus shalawat yang melayani para jemaah haji Indonesia sempat berhenti beroperasi sejak 4 Juli lalu karena akan berfokus pada pelayanan Masyair atau puncak haji di Arafah.
Bus shalawat yang melayani jemaah haji Indonesia untuk pergi ke Masjidil Haram tersebut berhenti beroperasi selama 10 hari hingga 13 Juli 2022 mendatang.
Oleh karena itu, jemaah diharapkan agar tidak memaksakan diri untuk pergi ke Masjidil Haram karena akan menguras tenaga, sedangkan puncak haji wukuf dan lainnya membutuhkan kondisi fisik yang kuat dan sehat.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, saat layanan bus shalawat tersebut sedang berhenti beroperasi para jemaah yang telah menyelesaikan nafar awal diharapkan untuk beristirahat terlebih dahulu di hotel masing-masing hingga bus tersebut kembali beroperasi.
Baca Juga: 360 Istilah Barang yang Biasa Dibawa saat MOS atau MPLS, Ada Buah Putri Salju Sampai Usus Merdeka
Setelah menyelesaikan lontar jumrah di hari kedua dan mengambil nafar awal, biasanya para jemaah akan langsung kembali ke pemondokan mereka terutama bagi jemaah yang jaraknya berdekatan dengan Jamarat, seperti Raudhah dan Syisyah.
Kemudian, saat kembali ke hotel di Makkah jemaah akan menjalankan rukun haji tawaf ifadhah dan sa'i di Masjidil Haram.
“Beberapa hari ke depan, kepadatan aktivitas jemaah akan bergeser ke Masjidil Haram. Saya juga sudah minta ke Sektor Khusus untuk bersiap di posnya masing-masing untuk memberikan kenyamanan kepada jemaah yang menjalani ibadah ifadhah dan sa’i,” ucap Yaqut Cholil Qoumas.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief mengungkapkan bahwa jemaah Nafar Awal akan dikembalikan ke hotel di Mekkah hari ini, 11 Juli 2022 dan jemaah Nafar Tsani akan kembali pada 12 Juli 2022.