kievskiy.org

Mengapa Umat Muslim Dilarang Berpuasa Selama Hari Tasyrik? Simak Penjelasannya

Ilustrasi. Mengapa umat Muslim dilarang puasa selama Hari Tasyrik?
Ilustrasi. Mengapa umat Muslim dilarang puasa selama Hari Tasyrik? /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Tiga hari tersebut disebut tasyrik karena saat itu daging kurban didendeng atau dipanaskan di bawah terik matahari, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Kemenag NTB.

Hari Tasyrik juga merupakan hari yang paling mulia, seperti sabda Rasulullah SAW dalam hadits berikut ini.

ﺇِﻥَّ ﺃَﻋْﻈَﻢَ ﺍﻷَﻳَّﺎﻡِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡُ ﺍﻟﻨَّﺤْﺮِ ﺛُﻢَّ ﻳَﻮْﻡُ ﺍﻟْﻘَﺮِّ

Baca Juga: Jangan Lupa Lakukan Amalan Ini Selama Hari Tasyrik, Salah Satunya Doa Sapu Jagat

Artinya:
Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qarr (Hari Tasyrik). (HR. Abu Daud no. 1765)

Pada Hari Tasyrik, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh. Kendati demikian, tidak semua amalan bisa dilakukan pada masa itu.

Ada pula ibadah yang terlarang dilakukan saat tasyrik tiga hari. Pada hari yang mulia ini, bagi umat Muslim yang tidak berhaji, mereka dilarang atau diharamkan untuk berpuasa.

Setiap Muslim diwajibkan untuk menikmati makanan dan minuman pada hari-hari tasyrik, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat