kievskiy.org

Asal-usul Air Zamzam, Bukti Kasih Sayang Allah Ta'ala

Ilustrasi air zamzam.
Ilustrasi air zamzam. /Pixabay/cocoparisienne

PIKIRAN RAKYAT – Dalam shahih Imam Al-Bukhari, terdapat kisah Ibnu Abbas mengenai munculnya air zamzam. Diceritakan Ibrahim mendatangi Makkah bersama Ismail dan Siti Hajar. Saat itu, tidak ada orang dan tidak ada air di Makkah.

Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dan Ismail di sana. Bekal keduanya hanya kurma dan satu kantong berisi air. Siti Hajar mengejar Ibrahim ketika ditinggalkan.

“Apakah engkau akan meninggalkan kami di lembah yang tidak berpenghuni ini dan tidak ada apa-apa di dalamnya?” Berulang-ulang dia bertanya, tetapi Ibrahim tidak sekali pun menjawabnya.

Siti Hajar pun akhirnya bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkan hal ini kepadamu?” demikian katanya. Ibrahim menjawab bahwa dugaannya benar, sehingga Siti Hajar kembali ke Ismail dan yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka.

Baca Juga: Cleopatra, Pemimpin Multitalenta yang Hidup Penuh Sial sebelum Mati Tragis

Ibrahim melanjutkan perjalanannya sampai tiba di sebuah persimpangan jalan, jauh dari keduanya. Dia memalingkan wajahnya ke arah Baitullah, mengangkat kedua tangannya, dan mulai berdoa. Doa tersebut merupakan penggalan surat Ibrahim ayat 37 yang berbunyi seperti berikut:

“Oh Tuhan kami, aku menempatkan sebagian keturunanku di sebuah lembah yang tidak memiliki pepohonan, di sisi rumah-Mu yang mulia. Oh Tuhan kami, jadikan agar mereka mau mendirikan salat, jadikan agar perhatian orang-orang tertuju kepada mereka, dan berilah mereka rezeki dari berbagai macam buah-buahan supaya mereka bersyukur.”

Di Makkah, Siti Hajar menyusui Ismail dan meminum air yang dibekali Ibrahim baginya. Ketika air di kantong sudah habis, keduanya kehausan sampai Ismail menggelepar di atas tanah. Disebutkan dalam riwayat Al-Bukhari bahwa, seolah-olah Ismail sedang meregang nyawa (karena kehausan). Suaranya naik turun seperti orang yang sedang mendekati ajal.

Seketika Siti Hajar mencari sumber air, tidak tega melihat keadaan anaknya. Dia pergi ke bukit Shafa, bukit terdekat, lalu menghadap ke lembah untuk mencari tanda-tanda adanya manusia selain mereka berdua. Ketika tidak menemukan siapa pun, Siti Hajar turun dan kembali ke lembah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat