PIKIRAN RAKYAT – Sosok Dajjal adalah satu dari sekian mimpi buruk bagi umat Islam. Kemunculannya diyakini menjadi satu di antara tanda-tanda besar akhir zaman atau kiamat. Selain fisik yang menyeramkan, kekuatannya yang dapat dengan mudah menyesatkan juga menjadi kabar buruk bagi semua muslim.
Tak banyak diketahui, Dajjal nyatanya tidak dikurung sendirian. Menunggu yaumul akhir, ia ditemani seekor binatang yang bernama Al Jassasah.
Tertulis dalam Lisanul Arab, juz VI halaman 38, sahabat nabi Tamim Ad-Dari meriwayatkan kisah pertemuannya dengan Dajjal dan Al Jassasah, di sebuah pulau di tengah laut Syam atau laut Yaman, yang saat ini meliputi wilayah Suriah, Yordania, Palestina, dan Libanon.
Ciri-ciri Al Jassasah
Al Jassasah merupakan binatang peliharaan Dajjal, yang tinggal bersamanya di suatu pulau ketika makhluk tersebut masih dalam belenggu kuat.
Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023, Umat Islam Diimbau Shalat Kusuf
Sedang ciri-ciri dari Al Jassasah antara lain berbulu lebat, hingga tak bisa diketahui mana bagian depan atau belakangnya, serta dapat berbicara dengan bahasa manusia untuk kemudian mengundang orang-orang bertemu dengan Dajjal.
“Lalu kami naik perahu kecil kemudian kami masuk ke pulau ini. Seekor hewan menemui kami, bulunya lebat, tidak diketahui mana depan dan belakangnya karena lebatnya bulu. Kami berkata, ‘Celakalah kamu, kamu ini apa? Ia menjawab, ‘Aku adalah jassaasah’,” demikian sabda Rasulullah SAW ketika menceritakan kisah pertemuan Tamim Ad-Dari dengan Dajjal dan Al Jassasah.
Tugas Al Jassasah
Menurut Tafsir Al Qurthubi, secara bahasa, Al Jassasah bermakna mata-mata. Sebagaimana namanya, Al Jassasah diberi tugas mencari berbagai berita untuk disampaikan kepada Dajjal yang mash dalam kerangkeng.
Selain itu, Al Jassasah juga bertugas mengawal dan menjaga Dajjal saat masih dikurung, lalu nantinya muncul ke hadapan umat manusia bersama-sama untuk menyesatkan. Maka seperti Dajjal, Al Jassasah juga diyakini menjadi pertanda datangnya hari akhir.