kievskiy.org

Dimakamkan di Saraya dan Diurus Maktab, Berikut Pengurusan Jenazah yang Meninggal saat Berhaji di Makkah

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Hingga Senin, 12 Juni 2023 pukul 15.00 waktu Arab Saudi, tercatat 51 jemaah haji Indonesia yang wafat baik di Madinah maupun Makkah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada jenazah yang bisa dipulangkan ke tanah air.

Sempat sulit menemui kerabatnya yang meninggal saat tawaf, jemaah haji dari embarkasi BTJ akhirnya bisa melihatnya di Azyad Emergency Hospital di Masjidil Haram. Dijelaskan oleh petugas di sana, memang tak semudah itu untuk melihat langsung jenazah.

"Perlu beberapa dokumen seperti certification of death (COD) yang ditandatangani otoritas terkait. Baru bisa dijemput dan dimakamkan," kata Ns. Fatma yang bertugas di rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Pasar Hewan pada Musim Haji, Satu Pedagang Bisa Jual 2.000 Kambing Sehari

Setiap harinya di Masjidil Haram, bisa jadi selepas salat fardu berjemaah, dilakukan sholat jenazah. Jenazah yang disholatkan akan keluar masuk lewat pintu 7 dan dibawa dengan kendaraan ke Azyad Hospital.

Kepala Daker Mekah PPIH Arab Saudi, Khalilurahman, menjelaskan jika ada jemaah yang meninggal di pemondokan, maka akan diurus oleh maktab. Maktab bisa dipahami sebagai kepanitiaan haji dari Pemerintah Arab Saudi yang bekerja sama salah satunya dengan PPIH Indonesia.

"Yang harus dilakukan PPIH kloter adalah melaporkannya ke pihak hotel. Nanti dari pihak hotel melaporkan ke maktab," ujarnya.

Baca Juga: Dam Haji Tamattu Bisa Dibayar Kolektif, Simak Besarannya

Maktab akan meminta surat kematian dari dokter kloter sesuai lokasi jemaah wafat. Rangkaian lainnya, setelah mendapat COD, maka maktab yang akan mengurus pemandian, pengkafanan, penyolatannya sampai penguburannya itu akan diurus oleh pihak maktab.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat