kievskiy.org

Awal Mula Penetapan Tahun Hijriah, Kebingungan Umar bin Khattab Saat Menerima Surat

Ilustrasi penanggalan tahun Hijriah berdasarkan peredaran bulan.
Ilustrasi penanggalan tahun Hijriah berdasarkan peredaran bulan. /Pixabay/CDD20

PIKIRAN RAKYAT - Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan Islam berdasarkan peredaran bulan. Oleh karena itu, penanggalan tersebut juga dikenal sebagai kalender Qamariyah.

Menurut catatan sejarah, Umar Bin Khattab adalah orang yang membuat atau mencetuskan kalender Hijriah pertama kali. Dasar penentuan kalender Tahun Hijriah berpatokan pada rotasi bulan, yang menjadi pembeda dengan perhitungan kalender Tahun Masehi dalam penentuan dimulainya hari.

Sistem kalender Masehi memulai hari pada pukul 00.00 waktu setempat, sedangkan kalender Hijriah memulai hari ketika matahari terbenam di tempat tersebut. Sistem penanggalan kalender Hijriah dengan rotasi bulan tersebut pun diabadikan dalam Q.S Yunus ayat 5 yang berbunyi:

Baca Juga: Sejarah Idul Fitri, Berawal dari Dua Peristiwa, Salah Satunya di Zaman Rasulullah

هُوَ الَّذِىۡ جَعَلَ الشَّمۡسَ ضِيَآءً وَّالۡقَمَرَ نُوۡرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعۡلَمُوۡا عَدَدَ السِّنِيۡنَ وَالۡحِسَابَ​ؕ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالۡحَـقِّ​ۚ يُفَصِّلُ الۡاٰيٰتِ لِقَوۡمٍ يَّعۡلَمُوۡنَ‏ ٥

Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui".

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah

Jauh pada saat jumlah umat manusia belum sebanyak seperti sekarang, sistem penetapan titi mangsa suatu peristiwa atau pengalaman sejarah sebenarnya sudah ada. Hanya saja belum tertata dengan baik, sehingga sering menimbulkan masalah, terutama dalam urusan administratif.

Sejumlah sejarawan mencatat, acuan pertama yang digunakan umat manusia untuk menentukan waktu adalah peristiwa diturunkannya Nabi Adam dari surga. Kemudian secara periodik mengacu pada peristiwa diutusnya Nabi Nuh, lalu bencana banjir bah pada zaman Nuh yang menenggelamkan kaum tak beriman, bencana angin topan, pembakaran Nabi Ibrahim oleh Raja Namrud, diutusnya Nabi Yusuf, diutusnya Nabi Musa, diutusnya Nabi Sulaiman, diutusnya Nabi Sulaiman, diutusnya Nabi Isa, hingga diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Di wilayah Arab pra Islam, banyak peristiwa-peristiwa besar yang juga menjadi acuan dalam menentukan titi mangsa. Seperti penyerangan tentara gajah yang dipimpin Raja Abrahah, pembangunan Ka’bah, peristiwa Perang Fijar, banjir Arim (sailul arim), dan lain sebagainya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat