kievskiy.org

Hukum Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua 9 Muharram, Sama dengan Yahudi?

Ilustrasi. Puasa Asyura dan Tasua adalah amaln sunah di bulan Muharram.
Ilustrasi. Puasa Asyura dan Tasua adalah amaln sunah di bulan Muharram. /Pixabay/Mohamed Hassan

PIKIRAN RAKYAT - Puasa Asyura adalah salah satu amalan sunah yang diutamakan oleh Rasulullah SAW. Puasa ini juga dilaksanakan di bulan yang dimuliakan Allah SWT. yakni Muarram.

Berdasarkan buku Fakhruddin ar-Razi, Tafsir Ar-Râzi, (Daru Ihya’ at-Turats al-Arabiy: Beirut, 1420 H], juz 16, halaman 14), yang dimaksud dengan bulan-bulan yang dimuliakan di sini, sesungguhnya maksiat dalam bulan ini siksanya lebih berat, dan menjalankan ketaatan di dalam bulan ini pahalanya dilipatgandakan.

Tak heran, sayang jika seorang Muslim melewatkan amalan sunah yang satu ini, terutama keutamaannya disebut dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم) 

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah SAW. bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’. (HR Muslim)

Baca Juga: Hijrah, Peristiwa yang Melatarbelakangi Penghitungan Tahun Hijriah

Di sisi lain, pelaksanaan ibadah ini biasanya berdampingan amalan pelengkap, yakni puasa Tasua, yang dilaksanakan sehari sebelum puasa Asyura, yakni pada 9 Muharram setiap tahunnya.

Puasa Tasua ini disunahkan guna menyelisihi ibadah yang dilakukan golongan ahli kitab (Yahudi) yang sama-sama mengagungkan tanggal 10 Muharram.

Masalah ini disinggung dalam Fathul Mu‘in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat