kievskiy.org

Azab Katak, Kutu, Belalang, dan Darah Zaman Nabi Musa untuk Kaum yang Bebal

Ilustrasi nabi.
Ilustrasi nabi. /Pixy https://pixy.org/648092/

PIKIRAN RAKYAT - Nabi Musa merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul utusan Allah yang tercantum di dalam Al-Qur’an. Musa diutus untuk membawa kaumnya yang keras kepala beriman kepada Allah.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa kaum yang bebal itu mendapatkan azab berupa ditenggelamkan di Laut Merah. Saat itu, ada raja zalim yang berkuasa bernama Firaun dan pasukannya yang mengejar Nabi Musa.

"Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) mereka pun berkata, 'Wahai Musa! Mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu sesuai dengan janji-Nya kepadamu. Jika engkau dapat menghilangkan azab itu dari kami, niscaya kami akan beriman kepadamu dan pasti akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu,' Tetapi setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang harus mereka penuhi ternyata mereka ingkar janji. Maka Kami hukum Sebagian di antara mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka di laut karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Kami dan melalaikan ayat-ayat Kami." (QS. Al-A’raf: 134-136).

Baca Juga: Janji Ganjar Pranowo di Pilpres 2024: Bakal Terapkan Program SMK Gratis Jadi Program Nasional

Dari tafsir Ibnu Katsir dalam Kitab Kisah Para Nabi, disebutkan bahwa saat Raja Firaun dan kaumnya merasa sudah tertekan oleh berbagai bencana yang Allah turunkan. Mereka pun akhirnya mendatangi Nabi Musa dan berjanji akan beriman.

Musa pun berdoa kepada Tuhannya agar bencana yang menimpa Firaun dan kaumnya segera berakhir.

Namun, mereka tak menepati janji dan tetap saja mempertahankan kekufuran mereka. Maka setelah itu, diutuslah belalang oleh Allah sebagai bencana bagi mereka yang memakan seluruh tanaman.

Bahkan tak hanya tanaman, belalang-belalang itu juga menggerogoti paku yang terbuat dari besi yang digunakan untuk memperkuat bangunan, sehingga rumah-rumah mereka menjadi roboh. Setelah itu mereka meminta kembali kepada Musa seperti sebelumnya, dan berjanji akan beriman.

Musa pun berdoa pada Allah untuk menghentikan bencana tersebut.

Setelah Allah kabulkan, mereka masih saja tidak menepati janji untuk segera beriman kepada Allah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat