PIKIRAN RAKYAT - Hari Kiamat adalah hari ketika hancurnya seluruh alam semesta dan seisinya. Kapan terjadinya hari tersebut, hanya Allah SWT yang tahu.
Namun, Allah telah menjelaskan beberapa tanda atau petunjuk mengenai tanda-tanda hari akhir. Tanda tersebut di antaranya berupa peristiwa alam yang tidak biasa atau fenomena janggal.
Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis Muslim yang diriwayatkan dari jalur Huzaifah bin Asid Al-Ghifari menyebutkan 10 tanda kiamat akan muncul.
Baca Juga: Cak Imin Sempat Khawatirkan Arah Dukungan Jusuf Kalla, Kini Yakin Dulang Suara Luar Jawa
Di antara 10 tanda yang disebutkan Rasulullah SAW ada fenomena alam janggal seperti terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya, dan munculnya api dari arah negeri Yaman tepatnya Lembah Aden.
Matahari Terbit dari Barat
Hadis dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari itu menyampaikan bahwa Hari Kiamat tidak akan terjadi hari sampai terjadi salah satuny adalah terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya.
Ustaz Ahmad Sarwat, pendiri Rumah Fiqih Indonesia (RFI), menjelaskan dalam artikelnya di laman RFI, bahwa dari 10 fenomena yang disebutkan hadits itu belum ada satu pun yang terjadi.
Matahari pun belum terbit dari tempat terbenamnya hingga saat ini. Maka dapat dikatakan, tanda-tanda kiamat kubra belum terjadi. Kalau sudah terjadi, maka kiamat kubra akan langsung segera terjadi saat itu juga.
"Kita tetap harus percaya akan terjadinya hari kiamat, sebagaimana diceritakan di dalam banyak dalil yang sahih, namun kita juga tidak perlu terlalu mendramatisir keadaan. Apalagi sekadar dijadikan komoditi materi kajian," tuturnya.
Gerhana Matahari atau Bulan
Menurut tokoh Nahdlatul Ulama, KH Muhammad Alvin Nur Choironi, sebagaimana dikutip dari laman NU.or.id memberi penjelasan atas hal itu. Penggelut kajian tafsir dan hadits serta alumnus Pesantren Luhur Darus Sunnah ini memaparkan, dari banyak hadis tanda kiamat, hanya beberapa hadis saja yang dijadikan oleh ulama sebagai tanda kiamat.