kievskiy.org

Risalah Nabi Syits: Anak Adam yang Meminta Allah Pisahkan Alam Manusia dan Jin

Ilustrasi nabi.
Ilustrasi nabi. /Gencraft/ungpuo8

PIKIRAN RAKYAT - Nabi Syits adalah putra Nabi Adam AS dan Siti Hawa yang juga merupakan nabi kedua di dunia setelah ayahnya.

Nabi Syits juga berperan sebagai guru bagi Nabi Idris AS, yang pertama kali memperkenalkan ilmu baca-tulis, ilmu falak, seni menjinakkan kuda, dan ilmu pengetahuan lainnya.

Selain itu, diriwayatkan bahwa Nabi Syits mempunyai risalah yang menjadi awal mula terpisahnya alam manusia dan jin.

Baca Juga: Konflik Penjajah Israel Memanas, Indonesia dan Aljazair Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Kelahiran Nabi Syits

Syits merupakan keturunan Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Dalam riwayat yang tercatat, Nabi Adam dikaruniai 40 anak, dan setiap kelahirannya selalu melibatkan anak kembar.

Suatu ketika, peristiwa tragis terjadi di antara dua anak Nabi Adam, yaitu Qabil dan Habil. Keduanya memberikan kurban sesuai syariat yang berlaku pada masa itu. Dalam ujian tersebut, mereka diperiksa untuk melihat siapa yang memberikan kurban terbaik. Habil memberikan yang terbaik, sementara Qabil memberikan yang kurang baik.

Ketika kurban Habil diterima, Qabil merasa tidak puas dan akhirnya membunuh saudaranya. Setelah melakukan tindakan tersebut, Qabil merasa menyesal, namun Nabi Adam telah mengetahui sifat buruk anaknya itu. Oleh karena itu, ilmu yang seharusnya diberikan Allah kepadanya tidak diturunkan kepada Qabil.

Pada tahun ke-400 kehidupan Nabi Adam di Bumi, lahirlah Syits. Allah memberikan tugas kepada Syits untuk melanjutkan kenabian.

Nabi Adam mengingatkan Syits untuk menjaga kerahasiaan tugas tersebut agar Qabil yang dengki tidak mengetahuinya. Salah satu tugas Syits adalah menetapkan batas antara alam manusia dan jin.

Dunia Manusia dan Jin Terpisah

Nabi Syits mempunyai risalah memisahkan dunia manusia dan dunia jin. Berkat risalah itu, Allah kemudian memisahkan alam manusia dengan alam jin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat