kievskiy.org

Aturan Minum Air Putih Selama Ramadhan agar Cairan Tubuh Tetap Terjaga

Ilustrasi minum air putih pada bulan Ramadhan.
Ilustrasi minum air putih pada bulan Ramadhan. /Pexels/Gül Işık

PIKIRAN RAKYAT – Saat berpuasa, tubuh kehilangan banyak cairan, baik yang keluar melalui keringat, urine, maupun penguapan di permukaan kulit. Di sisi lain, asupan makan dan minum terbatas. Untuk itu, butuh strategi yang tepat untuk mengatur asupan cairan saat puasa agar kesehatan tetap terjaga.

Sama seperti hari biasa, asupan cairan selama bulan Ramadhan sekurang-kurangnya 2 liter per hari atau setara 8 gelas air putih. Berikut strateginya:

  • 1 gelas setelah bangun sahur
  • 1 gelas selepas sahur
  • 1 gelas saat berbuka puasa
  • 1 gelas setelah sholat maghrib
  • 1 gelas setelah makan malam
  • 1 gelas setelah sholat isya
  • 1 gelas setelah sholat tarawih
  • 1 gelas sebelum tidur

Konsumsi kopi dan teh selama berpuasa juga baiknya dibatasi karena sifat asamnya bisa memicu rasa tidak nyaman di perut. Selain itu, efek diuretik dalam minuman tersebut bisa memicu buang air kecil terus menurus.

Hal yang Harus Dihindari saat Buka Puasa

Berpuasa pada bulan Ramadhan memiliki sejumlah manfaat yang menyehatkan tubuh. Namun bagi sebagian orang, menahan diri dan haus dan lapar selama berjam-jam memancing nafsu makan yang tinggi saat berbuka. Akhirnya, berbagai jenis makanan dikonsumsi sekaligus, tanpa memerhatikan kandungan gizi di dalamnya. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan karena bisa membahayakan kesehatan.

Agar terhindar dari risiko tersebut, kenali beberapa kesalahan yang wajib dihindari saat berbuka puasa:

  1. Banyak mengonsumsi makanan manis

    Berbuka dengan yang makanan dan minuman yang manis memang dianjurkan untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Namun, jika makanan manis ini dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu panjang, maka berisiko mendatangkan beberapa penyakit.

  2. Konsumsi makanan berminyak

    Gorengan yang kerap muncul dalam berbagai menu berbuka puasa kerap kali identik dengan kandungan minyak berlebih. Akibatnya, camilan ini sulit dicernah oleh tubuh. Bahayanya, kebiasaan ini bisa memicu gangguan sistem pencernaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat