PIKIRAN RAKYAT - Merupakan kehormatan dan kebahagiaan tertinggi seorang muslim, apabila dapat mencapai keberkahan malam Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Malam lailatul qadar jatuh pada salah satu hari di 10 hari terakhir Ramadhan.
Berikut selengkapnya dalil tentang Lailatul Qadar, dan keterangan yang menunjukkan sejumlah ciri-ciri kedatangannya:
1. Keutamaan Lailatul Qadar
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, no. 1901)
2. Datang di Malam Ganjil
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَالْتَمِسُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, carilah pada malam-malam ganjil.” (HR. Bukhari, no. 2027 dan Muslim, no. 1167)
3. Tanggal Terjadinya Lailatul Qadar
Dengan pertimbangan keterangan hadits tentang Lailatul Qadar, malam tersebut diprediksi jatuh pada malam ke-21 (sesuai riwayat Abu Sa’id Al-Khudri), malam ke-23 (riwayat ‘Abdullah bin Unais), atau malam ke-27 (sebagaimana termaktub dalam hadits Mu’awiyah).
Lailatul qadar juga bisa jatuh pada malam ke-25, 27, 29, sebagaimana anjuran pencarian oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam hadits ‘Ubadah bin Ash-Shamit.
Ibnu Hajar Al Asqolani menyebutkan hadits Mu’awiyah,