kievskiy.org

Keajaiban Nuzulul Quran: Mengapa Setiap Ayat dan Kata Memiliki Makna Mendalam

Ilustrasi Nuzulul Qur'an.
Ilustrasi Nuzulul Qur'an. /Unsplash/David Monje

PIKIRAN RAKYAT - Malam Nuzulul Quran merupakan salah satu momen krusial dalam agama Islam, sebab pada hari itu Al-Qur'an pertama kali diwahyukan dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW, melaui malaikat Jibril.

Ulama sepakat bahwa peristiwa malam Nuzulul Quran terjadi selama bulan Ramadhan, tepatnya pada malam ke-17. Keajaiban Al-Qur'an sebagai penutup kitab-kitab agama samawi (langit) tidak terhingga jumlahnya.

Namun, terdapat dua poin yang menjadi pembeda paling signifikan, yaitu keotentikan dan keutuhannya sebagai pedoman hidup manusia. Berikut ini penjelasannya:

Firman Allah Bukan Karangan Manusia

Sebuah riwayat yang dinukil dari Ibn Taimiyah, Majmu’ al-Rasail dari Sunan Abu Dawud menceritakan bahwa Abu Bakar waktu itu bertemu dengan orang-orang Quraisy, kemudian beliau membacakan mereka Surat Al-Rum alif laam mim, ghulibat al-Rum.

Kemudian orang Quraisy bertanya, “Ini Kalam kamu atau Kalam sahabatmu?” Abu Bakar menjawab, “Ini bukan Kalamku dan bukan kalam sahabatku, melainkan ini adalah kalam Allah."

Pada ayat-ayat Al-quran terdapat tiga lafadz kalam yang seluruhnya langsung dikaitkan dengan lafadz Allah. Secara semantik hal ini disebut juga dengan istilah wahy Tuhan. Tiga nomina kalam termaktub dalam ayat, di antaranya:

Q.S. Al-Baqarah ayat 75, yang berbunyi sebagai berikut:

اَفَتَطْمَعُوْنَ اَنْ يُؤْمِنُوْا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيْقٌ مِنْهُمْ يَسْمَعُوْنَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُوْنَهُ مِنْ بَعْدِ مَا عَقَلُوْهُ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Artinya: “Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?.” (Q.S. Al-Baqarah:75)

Q.S. At-taubah ayat 6, yang berbunyi sebagai berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat