kievskiy.org

Menggapai Lailatul Qadar, Beritikaf seperti Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam

Ilustrasi beritikaf sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ajarkan.
Ilustrasi beritikaf sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ajarkan. /Pikiran Rakyat/Ade Bayu Indra

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu cara menggapai Lailatulqadar atau lailatul qadar adalah dengan itikaf. Banyak yang belum mengetahui kapan dilaksanakannya i'tikaf supaya mendapatkan malam kemuliaan. Lalu, kapan sebetulnya dilaksanakan?

'Abdurrahman al-Yahya dalam Manusia Paling Bahagia di Bulan Ramadhan: Siapa dan Bagaimana? menyebutkan, seseorang yang akan itikaf memasuki masjid sebelum matahari tenggelam pada 20 Ramadan. Sedangkan menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid dan Syaikh Abdullah ash-Shalih dalam Risalah Puasa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan, itikaf merupakan ibadah yang terkumpul padanya berbagai jenis ibadah lainnya, seperti tilawah, salat, zikir, bedoa, dan lainnya.

Beritikaf pada bulan Ramadan dicontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beritikaf pada 10 hari terakhir Ramadan. Lalu, bagaimana cara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menggapai lailatul qadar?

Apa hukum itikaf?

Ilustrasi berdoa.
Ilustrasi berdoa.

Beritikaf merupakan bentuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Beritikaf juga merupakan amalan yang begitu dianjurkan, dalilnya ada dalam surah Al-Baqarah 125.

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim,'Aisyah radhyallahu 'anha bilang, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beritikaf pada bulan Ramadan. Manakala selesai salat Subuh, beliau segera memasuki tempat itikafnya.

Kebiasaan tersebut dilakukan sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat. Kemudian, diteruskan oleh para istrinya. Pimpinan Pondok Pesantren Darush Sholihin Gunung Kidul, Yogyakarta, K.H. Muhammad Abduh Tuasikal, mengatakan bahwa ada syarat yang harus ditunaikan bagi perempuan yang ingin beritikaf, yakni meminta izin suami dan tidak menimbulkan fitnah. Sehingga, wanita yang beritikaf mesti menutup aurat dengan sempurna dan tidak menggunakan wewangian.

Dalam Risalah Puasa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam disampaikan, ada beberapa syarat sebelum beritikaf, yakni Islam, berakal, balig, niat, dilaksanakan di dalam masjid, dan suci dari janabah, haid, serta nifas.

Itikaf menjadi wajib dilaksanakan bila sudah bernazar. Dalilnya terdapat dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, yang menyatakan bahwa barangsiapa yang bernazar untuk mentaati Allah, maka hendaklah dia menaati-Nya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat