PIKIRAN RAKYAT - Mudik Lebaran 2024 merupakan momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.
Namun, perjalanan panjang menuju tujuan seringkali diwarnai dengan berbagai tantangan, terutama ketika melewati gunung dan lembah yang mengharuskan para pemudik melewati jalur yang berliku dan berat. Dalam momen tersebut, doa menjadi teman setia bagi para pemudik, memohon perlindungan dan kelancaran perjalanan.
Doa Melintasi Bukit dan Lembah Saat Mudik 2024
Rasulullah SAW dan para sahabatnya memiliki bacaan khusus ketika mendaki sebuah bukit dalam sebuah perjalanan. Tetapi mereka juga membaca lafal berbeda ketika melewati sebuah jalan menurun.
Bacaan ini bisa diamalkan oleh mereka yang sedang mudik. Hal ini diceritakan oleh sahabat Jabir RA dalam Shahih Bukhari berikut ini:
روينا في "صحيح البخاري" عن جابر رضي الله عنه قال: كنا إذا صعدنا كبرنا، وإذا نزلنا سبحنا
Artinya, “Diriwayatkan kepada kami dalam Shahih Bukhari dari Jabir RA, ia berkata, ‘Bila melintasi jalan menanjak, kami bertakbir. Ketika melewati jalan menurun, kami bertasbih,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 190).
Sementara dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW dan para sahabatnya membaca takbir tiga kali saat menempuh jalan mendaki. Setelah itu mereka membaca doa sebagai berikut ini seperti riwayat Sahabat Ibnu Umar RA:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحَدَهُ
Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahû, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr, âyibûna, tâ’ibûn, ‘âbidûn, sâjidûn li rabbinâ hâmidûn, shadaqallâhu wa‘dahû, wa nashara ‘abdahû, wa hazamal ahzâba wahdahû.