kievskiy.org

Memahami Kafkaesque dengan Contoh Indonesia Hari Ini, Kalau Bisa Rumit Kenapa Harus Mudah?

Ilustrasi birokrasi.
Ilustrasi birokrasi. /Pixabay/Domenico Mattei

PIKIRAN RAKYAT - Kau bangun pada suatu pagi dengan fakta bahwa di kartu identitasmu kau tercatat sebagai warga negara Indonesia dan sudah begitu sejak lama.

Hari itu kau harus memperpanjang SIM yang sebulan lagi hangus. Kau buka smartphone dan mulai mencari informasi di mana lokasi SIM keliling terdekat di hari itu. Tiba-tiba sinyal Wi-Fi internet di rumah mengalami gangguan yang membuat orang-orang seisi rumah senewen.

Kau menghubungi nomor layanan pelanggan. Panggilanmu dijawab mesin yang memberi instruksi untuk menekan urutan angka-angka.

“Selamat datang di layanan pelanggan Pastikencengnet. Tekan 1 untuk layanan berbahasa Inggris. Tekan 2 untuk layanan prabayar. Tekan 3 untuk layanan pascabayar. Tekan 4 untuk pemasangan baru. Tekan 5 untuk layanan gangguan. Tekan 6 untuk berbicara langsung dengan operator kami.”

Kau harus menunggu 25 detik untuk tahu harus memilih antara menekan 5 atau 6. Kau tekan 5 lalu mesin bersuara perempuan itu menjawab lagi dengan meberimu pilihan-pilihan angka lainnya.

“Anda terhubung di layanan gangguan. Tekan 1 untuk gangguan pemasangan. Tekan 2 untuk ganngguan perangkat. Tekan 3 untuk gangguan software. Tekan 4 untuk...”

Kau tutup telepon karena bingung dan memulai lagi dari awal. Kau tekan 6 untuk berbicara langsung dengan operator. Saat terhubung, mesin menjawab, “Maaf, operator kami sedang berbicara dengan pelanggan lain. Silakan tunggu atau hubungi kembali beberapa saat kemudian.”

Kau menyerah dan menutup telepon. Kau cari cara lain untuk tahu lokasi mobil SIM keliling dan mendapatkannya.

Setibanya di lokasi, kau mengantre. Kau berbaris di belakang belasan orang karena datang terlalu siang akibat drama Wi-Fi di rumah. Layanan belum dibuka. Petugas mengingatkan apa saja syarat untuk memperpanjang SIM.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat