kievskiy.org

Menjajal Duet Nasionalis-Agamis Menuju Pilpres 2024 dan Jalan Lain ke Istana

Ilustrasi politik.
Ilustrasi politik. /Pixabay/René Schindler

PIKIRAN RAKYAT - Menghadapi Pilpres 2024, wacana terus berkembang. Meski belum resmi, beberapa nama sudah menjadi bahan pembicaraan. Hal yang layak dicatat, di antaranya ada yang saat ini menjadi kepala daerah.

Fenomena Joko Widodo, yang merangkak dari wali kota, gubernur, kemudian menjadi presiden, tampaknya akan menjadi salah satu pola pencalonan ke depan.

Hal itu jadi menarik karena para kepala daerah tentu sudah memiliki pengalaman cukup di daerahnya masing-masing. Prestasinya mudah dibaca.

Hal yang juga disebut-sebut adalah wacana lama tentang pasangan calon presiden dan calon presiden.

Baca Juga: Gunung Guntur dan 'Kampung Jin' Tempat Gibran Disesatkan, Terungkap Pengakuan Sudah Diincar tapi Pilih Diam

Menurut politisi PPP Arsul Sani, paduan nasionalis dan agamis telah terbukti merupakan pasang­an yang ampuh meraih suara. Meski demikian, ada kalanya tidak seperti itu.

Pasangan Megawati-Hasyim Muzadi misalnya gagal menang. Sebaliknya, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Budhiono justru unggul.

Hal lain yang layak juga dicatat, adanya kecenderungan pemilih yang terkesan ingin mencoba. Bukan hanya di tingkat pusat, tetapi juga di tingkat daerah.

Di Jawa Barat misalnya, munculnya nama Ahmad Heryawan pada Pilkada 2009 yang belum banyak dikenal sebelumnya. Maka, tidak sedikit yang terkejut ketika dialah justru yang terpilih mengalahkan petahana Danny Setiawan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat