kievskiy.org

Perebutan Kursi Ketua Umum PBNU, Haruskah Ada Rivalitas PMII Versus HMI?

Ilustrasi kotak suara.
Ilustrasi kotak suara. /Pixabay/ArtRose

PIKIRAN RAKYAT - Kritik tajam disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin, MA., Ketua Umum PP Pergunu terkait dengan makin tersingkirnya kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari top figur PBNU, sebaliknya justru kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mulai dominan. Bahkan Prof. Asep sampai mengatakan, “untuk apa mendirikan PMII, jika ketua umum PBNU kader HMI”.

Sehingga KH. Imam Jazuli juga sampai pada kesimpulan dengan tanpa menafi’kan peran organisasi mahasiswa keislaman lainnya menggarisbawai, satu-satunya anak ideologis NU di lingkungan mahasiswa adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). 

Tidak ada organisasi kemahasiswaan yang sanad keilmuan, intelektualitas dan spiritualitas yang lahir dari kalangan NU selain PMII. Walaupun pada realitasnya ada warga NU yang aktif di organisasi lain seperti di HMI dan lainnya. Tetapi secara ideologis, PMII lah yang mewarisi ideologi NU, bukan HMI atau lainnya.

Tentu pandangan-pandangan ini konteksnya untuk membangkitkan kembali ghirah dan kiprah keilmuan, intelektualitas dan modalitas kepemimpinan kader PMII untuk terus menunjukkan jati dirinya dalam berkontestasi di internal NU maupun level kepemimpinan nasional. 

Baca Juga: Batal Gelar Demo, HMI Muis Hanya Sampaikan Kritik ke Presiden Jokowi-Ma'ruf Lewat Rilis

PMII dan Keprihatinan

Diskursus mengenai sosok yang layak dan memiliki kapabilitas untuk memimpin PBNU menjadi sangat dinamis, setelah mantan Ketua PB PMII Hery Haryanto Azumi menyampaikan pernyataan bahwa kader PMII harus siap menjadi Ketua Umum Tanfidziyah PBNU dan bahkan Presiden Indonesia. 

Pada pandangan Hery Haryanto Azumi PMII secara kelembagaan, merupakan satu-satunya organisasi yang memiliki kaitan langsung secara keilmuan dengan NU.
Dalam AD/ART PMII disebutkan bahwa keislaman adalah nilai-nilai Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah.

Sehingga menurut KH. Imam Jazuli—seperti dijelaskan di atas—hal penting yang patut digarisbawahi, satu-satunya anak ideologis NU di lingkungan mahasiswa adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Tidak ada organisasi mahasiswa yang sanad keilmuan, intelektualitas dan spiritualitas yang lahir dari NU selain PMII. 

Walaupun pada kenyataannya ada warga Nahdliyyin yang aktif di organisasi lain seperti di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan lainnya. Tetapi, secara ideologis, PMII lah yang mewarisi ideologi NU, bukan HMI dan lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat