kievskiy.org

Kepastian Hukum ketika Sepak Bola Terhenti karena Virus Corona

ILUSTRASI virus corona yang dibuat Centers for Disease Control and Prevention.*
ILUSTRASI virus corona yang dibuat Centers for Disease Control and Prevention.* /REUTERS

TENTANG wabah virus corona yang melumpuhkan perokonomian, hal itu jelas bisa dijelaskan secara umum. Tak ada yang normal ketika berbagai pembatasan dilakukan dan energi negara terkuras untuk menangani para pasien.

Industri besar yang jelas terkena dampak serius adalah industri olah raga, dua ajang terbesar tahun ini dipastikan batal digelar sesuai jadwal.

Setelah Euro 2020 dipastikan dilaksanakan tahun 2021, Olimpiade 2020 Tokyo juga tidak akan terealisasi sesuai jadwal. Padahal, Jepang telah menginvestasikan trilliunan yen untuk ajang multicabang terbesar di dunia itu.

Baca Juga: Legenda Tato Berikan 100 Persen Keuntungan demi Bantu Lawan Virus Corona

Kerugian ekonomi berkelindan dengan gairah orang untuk membicarakan kepastian jadwal karena jangankan ajang internasional, seluruh kompetisi olah raga domestik di berbagai negara juga dihentikan total.

Ketika bicara sepak bola, persoalan tak hanya tentang kerugian ekonomi tetapi juga tentang aset terpenting yaitu pemain yang terkena virus corona. Bisnis dan prestasi mengalami perlambatan.

Butuh kepastian

Ketika liga-liga profesional Eropa yang sudah mapan dan stabil mengonfirmasi kerugian materi yang sangat besar, bagaimana dengan liga sepak bola Indonesia yang baru melangkah kecil ke arah industri?

Menjawabnya tentu akan dimulai dengan sesak yang berlipat. Seorang kawan yang bekerja di bidang kompetisi mengatakan bahwa untuk meyakinkan satu sponsor terlibat dalam penyelenggaraan selama semusim kompetisi saja, susahnya minta ampun. Kemudian liga juga dihentikan ketika hal-hal yang ditawarkan kepada sponsor belum terealisasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat