PIKIRAN RAKYAT – Setelah lebih dari tiga bulan sejak kasus Sambogate (kasus polisi bunuh polisi yang melibatkan Ferdy Sambo) mencuat, akhirnya sidang perdana akan digelar awal pekan depan.
Terdakwa Ferdy Sambo, Richard Elizer, Putri Candrawati, dan Kuat Makruf akan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 17 Oktober 2022. Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Imam Santosa.
Bisa jadi, Kepolisian Indonesia tidak pernah menyangka kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J akan memantik perhatian masyarakat luas.
Bahkan, meninggalnya Brigadir J di kediaman eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, juga telah semakin memperjelas sejumlah borok lembaga tersebut.
Tidak bisa disangkal bahwa kasus Sambogate telah membuat profesionalitas Polri sebagai institusi penegak hukum dipertanyakan.
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri pada Pasal 13 tentang Tugas Pokok Polri Polri diamanatkan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Terlepas dari kasus Sambogate, profesionalisme Polri memang masih perlu ditingkatkan. Catatan pada integritas sumber daya manusia (SDM) Polri, bila diukur secara kompetensi dan kapabilitas kualitas SDM semakin meningkat, tetapi tidak diimbangi integritas.
Soal integritas memang kerap jadi masalah di banyak lembaga publik dan swasta di Indonesia.
Begitu juga dalam kasus Sambogate, ditemukan begitu banyak pelanggaran etik anggota Polri. Banyak polisi gagal menjaga integritas mereka. Jika SDM Polri menjadi rujukan, mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso adalah teladan sebagai polisi yang bersih.