PIKIRAN RAKYAT - Tanggal 17 Juli lalu, Viking kelompok suporter sepak bola terbesar di asia tenggara merayakan hari jadinya yang ke 27. Meskipun bobotoh Persib telah ada lebih dari 50 tahun lalu namun untuk segmen bobotoh yang terikat dalam kelompok khusus maka Viking adalah pelopor sekaligus yang terbesar.
27 tahun adalah usia yang sangat tua jika kita bicara dalam konteks kelompok suporter. Viking tampil sebagai pionir dan pembeda, mereka muncul jauh lebih awal sebelum tren kelompok suporter dengan embel-embel mania bermunculan di tanah air menjelang tahun 2000an.
Hampir 3 dekade sejak pertemuan pertama para pendirinya, Viking membuktikan bahwa mereka tetap eksis dan relevan meskipun dinamika Persib dan bobotoh terjadi karena tuntutan zaman.
Baca Juga: 'Pelan-pelan', Polisi akan Ungkap Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo Berbekal 2 Alat Bukti Ini
Siliwangi
Bagi mereka yang rutin menyaksikan pertandingan Persib secara langsung ke stadion Siliwangi pada pertengahan tahun 90an, maka akan tercuri perhatiannya ke kumpulan bobotoh yang menonton dari tribun selatan.
Ketika kebayakan pendukung Persib saat itu datang ke stadion sebagai "penonton" maka Viking datang sebagai "suporter", mereka menyuarakan yel-yel, memiliki chants hingga drum dan tambur berukuran besar.
Selama bertahun-tahun mereka semakin membesar dan melampaui kelompok-kelompok bobotoh lain yang memang sangat banyak ketika itu (sebut saja Tigers, Provost, Casper, Jurig, Stone Lover, dsb), karena jumlah yang semakin besar itu pula Viking merasa perlu pindah "rumah" dari yang asalnya di tribun selatan belakang gawang beralih ke tribun timur.
Baca Juga: Orang Tua Editor Metro TV Sebut Kekasih Korban Kunjungi TKP Lagi Tanpa Izin