PIKIRAN RAKYAT - "Kami urang Baduy patuh ka nagara jeung ka pamimpin. Kami patuh tur taat aturan. Kitu deui dina raraga pesta demokrasi Pamilu tahun 2024, warga Baduy boga hak jeung kawajiban anu sarua. Pamilu kiwari urang Baduy kum sa-desa Kanekes bakal nyolok sakaresepna sewang-sewangan. Nyolok dina jero kubung di 27 TPS nu ngawengku 64 lembur.
Biasana urang Baduy dina ngalaksanakeun hak pilihna sok hawara ngudag pa isuk isuk. Ari sababna hayang geura muru hanca pagawean di kebon atawa indit ka huma. Pikeun urang bBaduy, Pamilu ieu jadi waktu tempat ngumpul Jeung dulur salembur. Ngumpul jeung baraya sabereyet sabab jarang waktuna bisa hihijian anu ragem kos Pamilu."
"Kami warga Baduy taat kepada negara dan pemimpin. Kami patuh dan taat kepada peraturan. Begitu juga dalam rangka pesta demokrasi Pemilu, memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dalam pemilu sekarang, warga Baduy menggunakan hak pilihnya sesuai dengan pilihannya pada kotak suara di 27 TPS yang meliputi 64 kampung.
Biasanya warga Baduy datang lebih pagi untuk mencoblos agar mereka bisa segera bekerja di kebun atau di huma. Bagi warga Baduy, waktu pemilu ini bisa dimanfaatkan untuk silaturahmi bertemu dengan saudara atau tetangga lainnya karena mereka cukup jarang bertemu dengan tetangga jika tidak ada momen kolektif seperti Pemilu."
Demikian diungkapkan tokoh masyarakat Baduy, Usep Suhendar, terkait bagaimana Pemilu 2024 berlangsung di Baduy.
![Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) 18 di Dusun Citeureup, RW 10 Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang sedang memasukkan suarat suara Pemilu 2024 ke kotak suara pada hari pencoblosan 14 Februari 2024.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/02/14/2072967061.jpg)
Dalam rangka persiapan pemilu dan capres/cawapres tahun 2024, mereka aktif mengikuti kampanye dan mengamati para calon legislatif ataupun capres dan cawapres yang bakal dicoblos melalui berbagai poster, media sosial, dan siaran televisi.
Mereka sudah sangat demokratis. Warga Baduy luar siap berpartisipasi menggunakan hak pilihnya secara bebas yaitu memilih sakaresep sewang sewangan alias sesuai dengan hati nurani masing-masing.
Masyarakat Baduy merupakan salah satu masyarakat adat etnis Sunda. Mereka sangat taat pada adat istiadat leluhurnya. Mereka tidak boleh sekolah. Tidak boleh memanfaatkan teknologi dan hidup sesuai dengan adat leluhurnya.
Saat ini, populasi warga Baduy mencapai 26.000 orang. Mereka mendiami tanah ulayat Baduy yang luasnya 5.100 Ha. Mereka termasuk masyarakat adat yang terus konsisten “menutup” diri dari dunia luar. Mereka tidak terpengaruh oleh perkembangan zaman.