kievskiy.org

Limbah Nuklir Fukushima Jepang Sudah Sampai ke Pantai Rancabuaya Garut, Air Laut Jadi Gurih

Air limbah radioaktif pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang sudah sampai ke pantai Rancabuaya, Garut Selatan. Dikabarkan limbah radioaktif itu menyebabkan buaya di pantai Rancabuaya bermutasi menjadi godzilla.
Air limbah radioaktif pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang sudah sampai ke pantai Rancabuaya, Garut Selatan. Dikabarkan limbah radioaktif itu menyebabkan buaya di pantai Rancabuaya bermutasi menjadi godzilla. /Olah digital Pikiran Rakyat

Disclaimer: Mikiran Yayat adalah konten parodi. Informasi di dalamnya dibuat untuk hiburan semata dan bukan fakta.

PIKIRAN RAKYAT - Walau diprotes berbagai pihak, Jepang tetap membuang air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut Samudra Pasifik. Air limbah itu mula-mula akan dikocorkeun dalam porsi kecil dan dengan pemeriksaan ketat. Kini, air limbah radioaktif itu sudah ngagolontor dan menurut kabar sudah sampai ke Pantai Rancabuaya, Garut Selatan.

Sejak awal, rencana pembuangan limbah radioaktif ini ditentang keras. Banyak pihak waswas kandungan limbah Fukushima bisa merusak kehidupan laut. Menurut Godzali, peneliti senior Asosiasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (SOBIRIN), kandungan limbah Fukushima mengandung zat penyedap rasa Ajojinomoto yang membuat air laut menjadi gurih laksana air kaldu seblak ceker kuah pedas.

“Air laut yang sudah asin itu dibubuhkan penyedap rasa. Airnya akan semakin gurih. Dampaknya, hewan laut jadi rewog sagala didahar yang menyebabkan obesitas," sebutnya.

Godzali yang sudah lama meneliti kemunculan godzilla, mahluk laut yang bermutasi menjadi raksasa disebabkan mutasi genetik akibat kebocoran radioaktif nuklir ini menjelaskan, “Munculnya godzilla itu karena binatangnya obesitas. Bukan karena mutasi. Karena kalau mutasi prosesnya panjang harus lengkap dulu berkasnya sebelum diajukan,” kata Godzali.

Meski begitu, Jepang berulang kali menekankan pelepasan limbah radioaktif itu aman karena telah melalui penyaringan. Seperti dijelaskan Profesor Tsukaraba Gagaro, juru bicara Badan Energi Nuklir Tokyo bagian Lebak (BENTOL), “Air limbah radioaktif kami jamin aman. Sudah disaring areng, keusik, ijuk, jeung sabut kalapa. Sudah dicoba di akuarium saya juga ikan-ikannya sehat semua. Efek sampingnya cuma kalau radio dinyalakan ikan-ikannya jadi ciling-cincat langsung aktif. Namanya juga radioaktif, mun ngadenge radio jadi aktif," kata Tsukaraba.

Mengenai kabar air limbah radioaktif Fukushima yang sudah sampai ke Pantai Rancabuaya, Godjali menjelaskan tentang kemungkinan buaya-buaya di Pantai Rancabuaya bermutasi menjadi godzilla.

“Ada kemungkinan buaya bisa bermutasi menjadi godzilla. Tapi jangan khawatir, godzillanya moal barangasan, moal ujug-ujug ngarubuhkeun jembatan jeung tangkal kalapa. Komo deui malak tukang lauk mah. Godzilla yang di Rancabuaya ini akan jinak. Mereka cuma terpapar radioaktif, kalau mendengar radio jadi aktif. Jadi betul seperti kata Profesor Tsukaraba, penanganannya tinggal dikasih radio transistor saja sudah anteng sorangan," sebutnya.

Meskipun demikian, Godjali mewanti-wanti ada hal yang harus dicegah agar buaya–buaya itu tidak berubah jadi ganas dan barangasan. “Tong gaul jeung Dadang Buaya, jeger Garut Selatan. Bisi kabawakeun barangasan,” ujarnya.

Menurut laporan saksi mata warga pantai Rancabuaya, memang betul ditemukan buaya-buaya yang bermutasi menjadi godzilla. “Tapi godzillanya lindeuk. Suka menyimak siaran radio. Terutama siaran PRFM 107,5 News Channel. Asik pisan siarannya cenah,” kata Uya pedagang ikan bakar di Rancabuaya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat