kievskiy.org

Kumpulkan Jutaan Banser dalam Apel Akbar, Gus Yaqut Ultimatum ‘Penumpang Gelap’

Ketua Umum Pimpinan Pusat  Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. /Dok. GP Ansor

PIKIRAN RAKYAT -  Mewakili lima juta anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), akan digelar Apel Kebangsaan untuk merespons dinamika politik belakangan ini, yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa. 

Apel yang akan diikuti anggota Banser se Pulau Jawa ini diharapkan mampu membangkitkan kembali kesadaran seluruh elemen bangsa akan pentingnya makna persatuan dan kesatuan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat  Gerakan Pemuda atau GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Apel Kebangsaan akan digelar secara virtual atau daring pada Minggu, 29 November 2020 dengan melibatkan kader-kader Banser di seluruh Pulau Jawa.

 Baca Juga: Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Ruang Isolasi RSUD Tasikmalaya Penuh

Menurut Gus Yaqut, sapaan akrabnya, apel akbar yang melibatkan kader inti GP Ansor tersebut sengaja digelar karena adanya perbedaan pandangan politik, ataupun agama yang muncul akhir-akhir ini menyebabkan polarisasi di tengah masyarakat. 

Kata dia, jika kondisi ini tak diantisipasi sejak dini dan kurang disikapi dengan baik, maka sangat mungkin akan mengoyak tatanan persatuan bangsa.

"Apel ini untuk mengingatkan kembali kepada seluruh elemen bangsa bahwa menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan pandangan politik ataupun agama adalah satu-satunya cara yang harus dipertahankan," kata Gus Yaqut, Jumat, 27 November 2020.

 Baca Juga: Niat Hati Membasmi Sarang Semut, Seorang Wanita Justru Tewas Usai Tak Sengaja Bakar Tubuhnya

Lewat Apel Kebangsaan, pihaknya juga mengingatkan kepada semua pihak bahwa dialog adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Untuk itu, lanjutnya, GP Ansor dan Banser mengimbau kepada semua pihak untuk menghindari aksi-aksi pemaksaan dan kekerasan demi kepentingan politiknya.

Gus Yaqut menegaskan, imbauan tersebut penting karena bangsa Indonesia juga akan memiliki gawe besar, yakni pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 9 Desember 2020 mendatang. Di tengah agenda demokrasi di masa pandemi ini, pihaknya juga mendorong agar masyarakat saling menjaga protokol kesehatan yang telah disepakati bersama, bukan malah merusaknya sehingga mengakibatkan penanganan Covid-19 kian banyak menghadapi kendala.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat