kievskiy.org

Sebut Para Penyidik Batinnya Tersiksa, Gatot Nurmantyo: Inilah Perlunya Revolusi Akhlak

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo .
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo . /ANTARA/Puspa Perwitasari ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mendukung gagasan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq soal gerakan revolusi akhlak.

Gatot Nurmantyo berpendapat jika negara ini memang membutuhkan revolusi akhlak yang berlandaskan keadilan.

Dukungan soal revolusi akhlak ini turut Gatot Nurmantyo gaungkan sebab mengingat adanya anggota KAMI yang ditangkap oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Bertemu di Bandung, Moeldoko Minta Ada Gym untuk Suntik Vaksin Covid-19

Gatot Nurmantyo menyinggung bahwa penangkapan anggotanya itu dilakukan tanpa adanya alat bukti.

Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri Dialog Nasional 100 Ulama & Tokoh Bersama Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab secara virtual melalui channel Youtube Front TV, Rabu 2 Desember 2020.

“Kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab, maka semua kumpulan-kumpulan periksa semua. Ini contoh saja, anggota KAMI, Syahganda Nainggolan, Bang Jumhur, Bang Anton. Mereka ditangkap tanpa alat bukti dua,” tutur Gatot.

Baca Juga: Namanya Disebut oleh Adik Prabowo dalam Kasus Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Saya Keliru!

Sebagaimana diberitakan Galamedia.com dalam artikel "Kasihani Penyidik, Gatot Nurmantyo: Dia Batinnya Tersiksa Karena Harus Melakukan Pelanggaran Hukum", Gatot mengatakan anggota KAMI yang ditangkap 'bukan pejuang karbitan'.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat