PIKIRAN RAKYAT - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan terus meningkat kualitas dan kuantitas penyuluh anti korupsi.
Upaya pengendalian gratifikasi tersebut mendapatkan penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi pada Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2020.
“Sebagai institusi yang mengelola dana pekerja, penghargaan ini menjadi pembuktian bagi kami agar terus mendapatkan dan meningkatkan kepercayaan publik," kata Direktur Utama Bpjamsostek, Agus Susanto usai menerima penghargaan tersebut pekan lalu.
Baca Juga: Murid SD Jadi Korban Rudapaksa Ayah Tiri, Kasus dalam Penanganan Polresta Tasikmalaya
Pada kegiatan tersebut, KPK menilai Bpjamsostek sebagai Kementerian Lembaga dengan Unit Pengendalian Gratifikasi Terbaik tahun ini. Mereka juga terpilih sebagai lembaga yang memiliki Forum Penyuluh Antikorupsi teraktif dan Ahli Pembangun Integritas inspiratif
"Sejak 2016 hingga 2020, kami terus meningkatkan upaya membentuk insan berintegritas," kata Agus. Salah satu langkah Bpjamsostek ialah dengan membentuk 468 personil Tunas Integritas yang tersebar di unit kerja Bpjamsostek seluruh Indonesia.
Upaya tersebut dikatakan sebagai bentuk komitmen dalam menerapkan tata kelola yang baik (Good Governance) dan mewujudkan insan berintegritas tinggi. Agus meyakinkan ke depannya standarisasi kompetensi Penyuluh Anti Korupsi akan terus ditingkatkan.
Baca Juga: Lowongan Kerja Desember 2020, Kementerian PPN Cari Lulusan Program Studi Ekonomi di Jabodetabek
Salah satunya, dengan melakukan sertifikasi secara bertahap kepada seluruh Tunas Integritas Bpjamsostek. "Untuk sementara sudah 40 orang tersertifikasi sebagai Penyuluh Anti Korupsi dan 24 tersertifikasi sebagai Ahli Pembangun Integritas (API),” ujarnya.
Penghargaan-penghargaan tersebut diharapkan dapat meyakinkan masyarakat untuk mengikuti program-program di Bpjamsostek. Terlebih, penghargaan yang diberikan oleh KPK ini merupakan yang ketiga kalinya bagi Bpjamsostek.