kievskiy.org

Jumlah Gempa Bumi Menurun, Aktivitas Sesar Lembang hingga 13 Megathrust Wajib Diwaspadai

Ilustrasi gempa aktivitas sesar dan megathrust.
Ilustrasi gempa aktivitas sesar dan megathrust. /PIXABAY/HaticeEROL PIXABAY/HaticeEROL

PIKIRAN RAKYAT - Jika dibandingkan 2019 lalu, tahun 2020 jumlah kejadian gempa bumi lebih sedikit.

Namun demikian, aktivitas pergerakan segmen megathrust sampai sesar yang membentang di Indonesia, harus diwaspadai pada 2021 ini.

Hal itu seperti disampaikan Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono saat memberikan keterangan pers kaleidoskop kebencanaan 2020 secara virtual, pekan lalu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 5 Januari 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Waspada Ada Orang Ketiga 

Sebanyak 8.264 kali gempa terjadi sepanjang 2020. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan pada tahun lalu, sebanyak 11.515 kali. 

Merefleksikan kejadian gempa pada tahun ini, masyarakat Indonesia tetap harus waspada terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami yang dapat menyertainya. 

Menurut Daryono, tahun 2021 wilayah Indonesia masih tetap aktif gempa. Data yang dihimpunnya mencatat rata-rata kegempaan dalam setahun terjadi sebanyak 6.000 kali. 

 Baca Juga: Gempi Beri Persembahan pada Ibunya Sepulang dari Bali, Gisel: Bersyukur, Bersyukur dan Bersyukur

Ini disebut wajar karena sumber gempa di Tanah Air sangat banyak, yaitu 13 segmen megathrust dan lebih dari 295 segmen sesar aktif. 

“Kita perlu mewaspadai zona seismic gap, seperti zona subduksi Mentawai, selatan Banten-Selat Sunda, selatan Bali, Lempeng Laut Maluku, Lempeng Laut Filipina dan Tunjaman Utara Papua,” ujar Daryono, yang dikutip dari keterangan tertulis Humas BNPB, Senin, 4 Januari 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat