PIKIRAN RAKYAT – Produsen tahu dan tempe di sejumlah daerah sempat menghentikan produksi akibat melonjaknya harga kedelai impor.
Aksi mogok produksi para produsen itu menyebabkan pasokan tahu dan tempe di sejumlah daerah menjadi langka.
Melihat fenomena tersebut, Pakar Agribisnis IPB University Dr. Bayu Krisnamurthi mengungkapkan penyebab melonjaknya harga kedelai.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Dilihat Pertama Kali Ungkap Sifat Paling Menyebalkan
Hal itu disampaikan melalui siaran pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com pada Selasa, 5 Januari 2021.
“Produksi kedelai dunia untuk tahun 2020 sebenarnya baik, pertumbuhan produksi dunia berkisar antara dua sampai delapan persen, tergantung negaranya. Jumlah produksi kedelai sekitar 362 juta ton di seluruh dunia,” tuturnya.
Mantan Wakil Menteri Pertanian tahun 2010-2012 tersebut menyebutkan terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab harga kedelai di Indonesia, bahkan di seluruh dunia, mengalami kenaikan.
Baca Juga: Lihat Kunci Menempel di Motor, Seorang Ibu Nekat Mencuri Sambil Menggendong Anak
Faktor pertama adalah belanja besar-besaran yang dilakukan China setelah ‘berpuasa’ selama setengah tahun.