kievskiy.org

Pakar Asing Beberkan Alasan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Bisa Dibilang Salah Arah

Penyuntik vaksin Presiden Jokowi gemetaran.
Penyuntik vaksin Presiden Jokowi gemetaran. /Antara Foto/Agus Suparto ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia mulai menggelar vaksinasi Covid-19 perdana pada Rabu 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi yang pertama menerima suntikan vaksin Sinovac di Istana Negara.

Sejumlah tokoh dan perwakilan masyarakat juga ikut menjalani vaksinasi Covid-19 di Istana Negara. Penyuntikan vaksin Sinovac perdana ditayangkan secara langsung agar masyarakat mau mengikuti vaksinasi Covid-19.

Proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia sendiri agak berbeda dengan negara lain. Pemerintah memprioritaskan usia produktif untuk disuntik vaksin Sinovac terlebih dahulu setelah memvaksinasi tenaga kesehatan dan pekerja layanan publik.

Baca Juga: Pedulilindungi.id, Cara Cek Nama Penerima Vaksin Covid-19

Hal inilah yang dikritik oleh salah seorang pakar epidemiologi dari Australia, Kim Mulholland. Profesor Vaksinologi London School of Hygiene and Tropical Medicine yang berbasis di Universitas Melbourne itu menyebut Indonesia salah arah dalam menjalankan vaksinasi Covid-19.

Sebagaimana dikabarkan PikiranRakyat-Depok.com dalam artikel "Langkah Vaksinasi Indonesia Dinilai Salah, Vaksinolog Universitas Melbourne: Harusnya Lansia Dulu", Kim Mulholland menegaskan lansia seharusnya menjadi prioritas dalam vaksinasi Covid-19.

Menurut Mulholland, korban tewas akibat Covid-19 di Indonesia paling banyak berusia 60 tahun lebih.

Baca Juga: Jabar Mulai Vaksinasi Besok, Ridwan Kamil: Dapat Vaksin Jangan Langsung Euforia Bebas Covid

“Jika Anda melihat semua penelitian yang dilakukan di setiap negara di dunia, bukti yang sangat menunjukkan bahwa faktor risiko terbesar untuk menjadi sakit parah akibat Covid-19 adalah usia," kata Mulholland dikutip dari Aljazeera, Rabu 13 Januari 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat