kievskiy.org

Gempa di Majene Sulawesi Barat Disebut Sebagai Gempa Berulang, BMKG Ungkap Penyebabnya

Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. /Pixabay/Tumisu Pixabay/Tumisu

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan bahwa episenter Gempa Majene 14-15 Januari 2021, sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 km.

Berdasarkan catatan BMKG, telah terjadi tiga kejadian gempa dan tsunami merusak di sekitar Majene, yaitu pada 11 April 1967 dengan magnitudo 6,3 di Polewali Mandar yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

Tercatat pada 23 Februari 1969 di Majene dengan magnitudo 6,9 menyebabkan 64 orang meninggal, 97 luka dan 1.287 rumah rusak di empat desa.

Baca Juga: Casing CVR dan Beacon Sudah Ditemukan, Penyelam Kini Fokus Cari Memori yang Disebut Tahan Benturan

Gempa tersebut hingga menimbulkan tsunami setinggi empat meter di Pelattoang dan 1,5 meter Parasanga serta Palili, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.

Kemudian kejadian gempa pada 8 Januari 1984 dengan magnitudo 6,7 di Mamuju namun tidak ada catatan korban jiwa, tapi banyak rumah yang rusak dengan maksimum intensitas VII MMI.

Begitupun Mamuju dan Majene Thrust kembali mengeluarkan energinya dengan gempa signifikan setelah sekian lama tertidur.

Baca Juga: Gempa Kuat Mengguncang, Sejumlah Petugas dan Warga Binaan Rutan Kelas IIB Mamuju Luka-luka

Bahkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga mengingatkan tentang kemungkinan masih ada potensi gempa susulan dengan kekuatan yang cukup signifikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat