PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini, sebanyak 15 juta dosis vaksin Covid-19 kembali datang dari perusahaan vaksin asal China, Sinovac.
Sementara itu, perusahaan vaksin milik BUMN yang juga terbesar di Asia Tenggara PT Bio Farma menyatakan siap meneruskan proses produksi vaksin corona dari bahan baku tersebut untuk menjadi barang jadi.
Dilaporkan, bahan baku vaksin Covid-19 yang didatangkan dari Sinovac tersebut mulai diproduksi pada pertengahan Januari 2021.
Baca Juga: Takut Divaksin karena Fobia Jarum Suntik? PPNI: Perlunya Pendekatan Psikologis Terhadap Masyarakat
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, bahwa hasil dari proses produksi bahan baku tersebut bakal melengkapi pasokan vaksin Covid-19 dalam kemasan finish product sebanyak 3 juta dosis yang telah diterima sebelumnya pada Desember 2020.
Lebih lanjut, pada saat Kunjungan Kerja DPR Komisi IX ke Bio Farma, pada Jumat 21 Januari 2021 lalu, Honesti Basyir dua mekanisme dalam kolaborasi kedua perusahaan vaksin tersebut.
“Kolaborasi antara Bio Farma dengan Sinovac, melalui dua mekanisme, yaitu impor dalam bentuk barang jadi atau finished product single dose yang diperuntukan front liner di Indonesia, dan impor dalam bentuk bulk atau konsentrat vaksin,” ujar Honesti Basyir, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Provinsi Jawa Barat.
“Dari bulk ini, akan diproses lebih lanjut di Bio Farma di fasilitas fill and finish yang ada di Bio Farma,” katanya menambahkan.