PIKIRAN RAKYAT - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro menyampaikan perkembangan terbaru terkait proses pengembangan vaksin Merah Putih.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menkes RI dan Menristek RI atau Kepala BRIN pada Rabu, 3 Februari 2021.
Seperti yang diketahui, Vaksin Merah Putih merupakan vaksin Covid-19 yang saat ini sedang dikembangkan oleh enam institusi berbeda, dengan menggunakan platform yang berbeda.
Baca Juga: Ingin Gaet Lionel Messi, PSG Bakal Perpanjang Kontrak Neymar
Dilaporkan Lembaga Eijkman menggunakan platform subunit Protein Rekombinan, LIPI dengan menggunakan paltform Protein rekombinan, serta Universitas Indonesia dengan menggunakan platform DNA, mRNA, dan Virus-like-particles.
Kemudian Universitas Airlangga dengan menggunakan platform Adenovirus dan Adeno-Associated virus, Institut Teknologi Bandung dengan menggunakan platform subunit Protein Rekombinan, dan Adenovirus Vector, serta Universitas Gadjah Mada dengan platform Subunit Protein Rekombinan.
"Kebanyakan dari vaksin merah putih kemungkinan baru bisa digunakan atau mendapatkan izin di tahun 2022, yang sedang kita upayakan tentunya percepatan," ujar Bambang Brodjonegoro, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube DPR RI.
Dalam penuturannya, Menristek menyampaikan perkiraan terkait langkah yang akan dilakukan enam institusi yang tengah mengembangkan vaksin Merah Putih tersebut.