PIKIRAN RAKYAT - Tudingan radikalisme terhadap mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin kembali viral di media sosial. Tokoh-tokoh nasional ikut mengomentari isu tersebut.
Namun, isu radikalisme yang digulirkan Gerakan Antiradikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) kepada Din Syamsuddin bukan hal baru. GAR ITB mengaku masalah Din Syamsuddin sudah dilaporkan sejak Oktober 2020.
Juru Bicara GAR ITB Shinta Madesari menyebut pihaknya saat ini masih berkorespondensi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) terkait isu radikalisme Din Syamsuddin.
"Jadi, itu sebenarnya kelanjutan kok, kita bukan beberapa kali (mempersoalkan Din Syamsuddin)," ujar Shinta saat dihubungi tim Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu 13 Februari 2021.
Jubir GAR ITB mengatakan pihak KASN sudah beberapa kali menjawab surat laporan mereka terkait Din Syamsuddin.
"Ada jawaban dari KASN bahwa kasus yang kita laporkan itu diteruskan kepada Satgas SKB 11 Menteri," kata Shinta Madesari.
Baca Juga: Oknum Aparat Desa di Bogor Selewengkan Rp54 Juta Dana Bansos untuk Warga Miskin
"Terus kemudian kami berkirim surat lagi menanyakan kepada KASN bagaimana kelanjutannya, terus KASN jawab lagi," tuturnya.