kievskiy.org

PHK Terus Meningkat, Program Padat Karya Kurangi Beban Pekerja Terdampak Covid-19

Ilustrasi korban PHK.
Ilustrasi korban PHK. /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Merebaknya Pandemi Covid-19 di Indonesia, menyebabkan menurunnya berbagai macam sektor ekonomi nasional. Hal itu menyebabkan terus bertambahnya tenaga kerja terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan yang dirumahkan (unpaid leave), hilangnya mata pencaharian masyarakat atau berkurangnya daya beli sebagian masyarakat.

"Melihat hal itu, kami melaksanakan kegiatan pendukung program padat karya dengan harapan kegiatan ini memiliki fungsi yang luas yaitu dapat mengurangi beban pekerja terdampak Covid-19," kata Dirjen Perhubungan Udara, Novie Rianto yang diwakili oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Fadrinsyah Anwar, dalam keterangannya, Selasa 23 Februari 2021, saat membuka program padat karya di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memprediksi jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat Covid-19 akan bertambah sekitar 2,92 juta hingga 5,23 juta orang. Ia pun mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak ke seluruh sektor perekonomian yang muaranya pada sektor ketenagakerjaan.

Jumlah pekerja yang terdampak situasi pandemi Covid-19 mencapai 1,7 juta orang, baik pekerja formal maupun informal.

Baca Juga: Terbukti Lakukan KDRT pada Nindy Ayunda, Askara Parasady Harsono Ditetapkan Sebagai Tersangka

Baca Juga: Tujuh Stasiun Terima Refund Tiket Kereta Api yang Batal Berangkat karena Banjir

"Kami juga mengantisipasi tambahan pengangguran yang diestimasi mencapai 2,92 hingga 5,23 juta orang. Kita berusaha menekan angka pengangguran agar tidak tembus dua digit," ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dikatakan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara melaksanakan Kegiatan Pendukung Program Padat Karya (KP3K) di sejumlah daerah termasuk di bandara.

Pada tahun 2021 ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menargetkan pelaksanaan Kegiatan Pendukung Program Padat Karya di 29 Provinsi mencakup 143 desa & Kabupaten, dengan alokasi biaya upah sebesar Rp22,5 miliar yang diharapkan dapat menyerap 6.000 orang tenaga kerja di seluruh Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat