kievskiy.org

Tak Tahu Kebijakan SBY Kala Pimpin Demokrat, Darmizal: Malu Saya, Secara Hukum Tidak Baik

Salah satu pendiri Partai Demokrat yang juga terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat, Darmizal.
Salah satu pendiri Partai Demokrat yang juga terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat, Darmizal. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu pendiri Partai Demokrat yang juga terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat, Darmizal mengaku menyesal karena dirinya justru ikut melahirkan rezim diktator di tubuh partainya di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Darmizal kemudian menangis mendengar kewajiban fraksi tingkat 1 di provinsi, fraksi tingkat 2 yakni kabupaten/kota, menyetor setiap bulan ke DPP Partai Demokrat.

Aturan ini kata dia, tertuang dalam peraturan organisasi yang dibuat SBY. Menurut Darmizal, dari sisi hukum aturan-aturan itu sangat tidak pas.

"Sungguh saya enggak tahu akan ada PO (Peraturan Organisasi) yang memberangkatkan kalian menyetor (mahar) setiap bulan. Malu saya, saya malu," kata Darmizal dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.

Baca Juga: Dunia Tertipu, Siswi Perancis Mengaku Mengarang Cerita Gurunya Samuel Paty Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad

Baca Juga: Kubu Demokrat Moeldoko Akan Laporkan Andi Mallarangeng, Razman Arif: Anda Cocok Membina Rumah Tangga

Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat

"Menurut pikiran saya, secara hukum ini tidak baik. Namun sesuai moral, etika dalam berpolitik jauh lebih tidak baik lagi. Atau bisa dikatakan ini adalah buruk sekali dalam mengelola kader-kader," tutur dia.

Mestinya kata Darmizal, seorang pemimpin itu harus menguatkan kawan-kawan yang ada di front guard agar mereka bekerja full power mendekati rakyat atau konstituen mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat