/photo/2021/03/09/908053002.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Partai Demokrat saat ini tengah mengalami dualisme setelah ada Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang melibatkan sejumlah aktor internal hingga eksternal partai tersebut.
Usai GPK-PD tersebut diketahui oleh DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum langsung memecat sejumlah kader yang terlibat dalam GPK-PD.
Sejumlah kader yang dipecat tersebut kemudian mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang Sumatera Utara dan menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum.
Baca Juga: Proses Hukum Berlanjut, Segel Waterboom Lippo Cikarang Dibuka Pemkab Bekasi
Baca Juga: Tanggapi Dualisme Parta Demokrat, Kemenkumham: Kita objektif dan Tunggu Saja Hasilnya!
Juru bicara Partai Demokrat Deli Serdang Muhammad Rahmat mengatakan pada dasarnya, KLB tersebut digelar untuk melawan sikap otoritarian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Juga menghancurkan kesewenangan-wenangan yang terjadi di dalam tubuh Partai Demokrat, serta mengembalikan marwah kebebasan berdemokrasi bagi seluruh kader di partai ini.
"Ini tujuan utama KLB di Deli Serdang," kata Muhammad Rahmat dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.