kievskiy.org

Jumlah Perokok Naik, Iklan Rokok dan Akses Mudah Jadi Pemicunya

Ilustrasi kecanduan rokok.
Ilustrasi kecanduan rokok. /Pixabay/Peggy_Marco

PIKIRAN RAKYAT – Terkait iklan rokok dan akses pembelian yang mudah di Tanah Air, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Edy Suandi Hamid menilai bahwa hal tersebut memicu kenaikan angka perokok pemula.

Edy Suandi Hamid memaparkan kenaikan tersebut berkisar 240 persen pada usia 10-14 tahun dan 140 persen pada usia 15-19 tahun.

“Global Youth Tobacco Survey tahun 2019 menyatakan 40,6 persen pelajar Indonesia di umur 13-15 tahun pernah merokok,” ujarnya, pada Jumat, 19 maret 2021.

Edy Suandi Hamid  menyebut dari jumlah anak-anak tersebut, banyak di antaranya yang tidak dicegah saat membeli rokok.

 Baca Juga: 4 Zodiak yang Paling Mudah Jatuh Cinta, Ada Taurus di Urutan Pertama

Baca Juga: BPOM Izinkan Pemakaian AstraZeneca, Disebut MUI Halal Laksanakan Vaksinasi di Bulan Puasa

Hal itu disampaikannya dalam diskusi bertema "Pentingnya Pelarangan Total Iklan, Promosi dan Sponsor (IPS) Rokok di Perguruan Tinggi untuk mewujudkan Target Penurunan Prevalensi Perokok Pemula”.

Di sisi lain, menurut Lembaga Demografi Universitas Indonesia, konsumsi tembakau sejak tahun 1970 dipengaruhi rendahnya harga rokok, peningkatan jumlah penduduk, pendapatan rumah tangga dan proses mekanisme industri rokok.

Bahkan dengan adanya iklan rokok dan akses mudah mendapatkannya, serta harga yang masih murah meski sering terjadi kenaikan cukai rokok menjadi penyebab laju jumlah perokok muda terhitung 2008-2018.

 Baca Juga: Saldo ATM Rp0, Vanessa Angel Mengaku Pinjam Uang ke Nikita Willy Saat Kesusahan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat