kievskiy.org

Jadi Pusat Perawatan Pesawat TNI/Polri, Bandara Kertajati Tetap Melayani Penerbangan Komersial

Suasana di terminal Bandara Kertajati beberapa waktu lalu./
Suasana di terminal Bandara Kertajati beberapa waktu lalu./ /Pikiran Rakytat/Tati Purnawati Pikiran Rakytat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Manajemen PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan PT Garuda Maintenance Facillity (GMF) langsung menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo agar segera mempersiapkan fasilitas maintenance, repair and overhaul (MRO) pesawat milik pemerintah baik TNI/Polri maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi mengatakan kedua belah pihak langsung menindaklanjuti agar rencana MRO ini bisa seiring dengan penuntasan Tol Cisumdawu yang ditargetkan selesai pada Desember 2021.

Menurutnya, kerjasama bisnis ke bisnis (b to b) antara PT BIJB dan PT GMF ini tinggal menentukan pendanaan dan investor mengingat BIJB sudah memiliki lahan dan dokumen teknis lalu GMF siap dengan mengelola dengan kemampuan SDM dan sertifikasi yang sudah dimiliki.

“Bandara Kertajati tetap sebagai bandara internasional, yang melayani umroh dan haji, kargo domestik dan internasional, lalu sambil menunggu bangkitan penumpang upaya yang dilakukan dengan mempercepat pembangunan dan pengoperasian MRO untuk melayani pesawat TNI/Polri dan BNPB sesuai arahan Pak Presiden dan Gubernur,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa 30 Maret 2021.

Baca Juga: Sempat Dihentikan, Komnas KIPI Rekomendasikan Vaksinasi Covid-19 AstraZeneca Sulawesi Utara Dilanjutkan

Baca Juga: Hwasa MAMAMOO Putuskan Perpanjang Kontrak, RBW Mengaku Tak Bisa Tahan Rasa Bahagia

Dengan adanya keputusan pemerintah pusat, menurutnya aksi ini sudah sesuai dengan rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait rencana pengembangan bisnis BIJB untuk membuat layanan MRO.

Rafi memastikan keputusan Presiden bukan mengambil alih kewenangan BIJB namun mengakselerasi pembangunan fasilitas MRO lewat kerjasama BIJB dan GMF sebagai bagian dari kerjasama yang sudah diteken Pemprov Jawa Barat dan Garuda Indonesia 23 Februari silam.

“MRO ini nanti demand-nya berasal dari TNI/Polri dan BNPB. Kami tinggal merumuskan pendanaan dan pembangunan apakah dari investor atau pihak perbankan,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat