PIKIRAN RAKYAT – Bencana banjir dan tanah longsor telah memporak-porandakan sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Banyak rumah warga yang mengalami rusak ringan hingga rusak parah.
Tidak hanya bangunan tempat tinggal, bencana banjir dan tanah longsor menyebabkan sejumlah akses tertutup bahkan menelan korban jiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 68 orang yang tersebar di sejumlah kabupaten.
Sementara itu, sebanyak 70 orang lainnya hilang dan sebanyak 938 kepala keluarga (KK) atau 2.655 jiwa terdampak.
Baca Juga: Sejumlah Sekolah Siap Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Sudin Pendidikan Jakpus Ungkap Mekanismenya
Diduga bencana tersebut dipicu lantaran cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, sehingga terjadi banjir bandang pada Minggu, 4 April.
Atas Insiden tersebut, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyerahkan bantuan guna penanganan korban banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berbagai bantuan telah disalurkan sejak Minggu, 4 April seperti mobil dapur umum, kapal hingga perahu karet yang diperuntukan sebagai upaya meringankan beban warga NTT.