PIKIRAN RAKYAT - Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia tengah mengalami peralihan musim dari hujan menuju kemarau.
Selama masa peralihan musim, terdapat potensi cuaca ekstrem yang kerap melanda di sejumlah daerah di Tanah Air.
Cuaca ekstrem kerap mengakibatkan timbulnya sejumlah bencana seperti banjir dan longsor seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 4 April 2021 lalu.
Terbaru, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Indonesia mengatakan perlu mewaspadai rangkaian siklon tropis selama April 2021 yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem.
Baca Juga: Jelang Bulan Suci Ramadhan 1422 H, Mentan Pastikan Ketersediaan 11 Pangan Nasional Terkendali
Baca Juga: Update Pascabanjir dan Longsor di NTT 6 April 2021: Sejumlah Wilayah di 3 Kabupaten Masih Terisolasi
"Masyarakat perlu mewaspadai pembentukan rangkaian tropical cyclone (TC) yang dipicu oleh peningkatan suhu permukaan laut di dekat ekuator pada bulan April," kata Peneliti Pusat Sains dan Teknologi Antariksa LAPAN Erma Yulihastin seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.
Kondisi itu menyebabkan potensi terjadinya Inter Tropical Convergence (ITCZ) ganda yang dapat pecah dan terputar oleh gaya Coriolis, sehingga dapat menghasilkan bibit TC yang berdampak pada cuaca ekstrem di wilayah sekitar TC.
Formasi itu membuat peningkatan uap air dan kelembaban terperangkap di bagian timur Indonesia.
Selain itu, dukungan aktivitas gelombang MJO fase 5 yaitu di Indonesia bagian timur juga turut menambah suplai kelembaban yang terkonsentrasi wilayah tersebut sehingga menimbulkan cuaca ekstrem.