PIKIRAN RAKYAT – Natural flow atau semburan lumpur bercampur minyak di kawasan Kampung Satu, Tarakan, Kalimantan Utara, berlangsung Minggu 4 April lalu.
Setelahnya, produksi minyak dari sumur PAM-235 milik Pertamina EP Tarakan Field disebut mengalami peningkatan.
"Setelah sumur PAM-235 diproduksikan kembali, terdapat peningkatan produksi dari semula tujuh barel per hari menjadi 19 barel per hari," ujar General Manager Zona 10, Krisna, Rabu, 7 April 2021.
Setelah ada peristiwa natural flow dari sumur yang dibangun masa kolonial Belanda 1930 itu, Krisna berharap akan mengalami peningkatan produksi kembali bagi Field Tarakan.
Baca Juga: Masih Tunggu Kebijakan dari Arab Saudi, Kemenag Jelaskan Soal Biaya Haji 2021
Baca Juga: KPK Sebut Singapura Surganya Koruptor yang Paling Dekat
Di sisi lain, Pertamina Sub Holding Upstream (SHU) Zona 10 Field Tarakan berhasil menangani natural flow sumur PAM-235, Senin 5 April.
Setelah natural flow diatasi, sumur PAM-235 diketahui berhasil berproduksi kembali dengan menghasilkan aliran fluida dan gas yang dipisahkan melalui separator.
Fluida dialirkan ke Stasiun Pengumpul 1 (SP1), sedangkan untuk gas dilakukan flaring, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Bayern Muenchen vs PSG, Mauricio Pochettino Beri Pembelaan soal Kartu Merah Neymar