PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah polemik masih meruak di ranah publik terkait sistem pembelajaran selama pandemi Covid-19 lantaran dampak negatif yang berimbas kepada peserta didik
Sejumlah dampak negatif terhadap peserta didik yang menjadi kekhawatiran salah satunya adalah munculnya pernikahan anak atau pernikahan muda.
Kekhawatiran tersebut mulai dirasa genting lantaran di sejumlah daerah telah terlihat adanya peningkatan jumlah pernikahan anak selama Covid-19.
Provinsi Gorontalo menjadi salah satu bukti nyata dari dampak negatif sistem pendidikan yang tengah berlaku di Indonesia saat ini.
Baca Juga: Soal PP Royalti Musik, Julian Jacob: Perhitungan dalam Berkarya adalah Kalah Sebelum Tempur
Baca Juga: Pembebasan Lahan Terhambat, CKJT Optimistis Tol Cisumdawu Rampung Desember 2021
Bupati Bone Bolango Provinsi Gorontalo Hamim Pou menyebutkan bahwa ada 11 pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di daerah tersebut yang memutuskan menikah muda ketika pandemi Covid-19.
Keputusan menikah muda tersebut dikarenakan terlalu lama tidak adanya pembelajaran di sekolah.
“Kita menemukan di banyak tempat karena terlalu lama tidak ada pembelajaran di sekolah membuat banyak kejadian yang memilukan,” kata Hamim Pou yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 7 April 2021.