kievskiy.org

Perempuan Berpaham Ekstrem Target Empuk Rekrutmen Teroris

Ilustrasi teroris.
Ilustrasi teroris. /PublicDomainPictures Pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Maraknya isu radikalisme hingga terorisme yang menyeret perempuan, Valentina Gintings, yang merupakan Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Rumah Tangga dan Rentan Kementerian PPPA ungkapkan pandangannya.

Valentina Gintings mengatakan bahwa para perempuan yang menjadi pelaku aksi teror diduga telah memiliki pemahaman ekstremisme dalam pola pikirnya.

Ia juga mengatakan, para perempuan itu kemudian didoktrin dengan paham radikal dalam waktu singkat oleh perekrut teror, sehingga para perempuanitu akhirnya bersedia menjadi pelaku teror.

Hal tersebut disampaikan Valentina Gintings dalam seminar daring bertajuk "Perlindungan Perempuan Dari Paham Terorisme dan Ekstrimisme" yang dipantau di Jakarta, Rabu, 7 April 2021.

 Baca Juga: Posko Presisi Berdiri untuk Pantau Pelaksanaan Program Utama Kapolri

Baca Juga: Rusia Uji Coba Rudal Nuklir Musim Panas Ini, Dirancang dengan Kekuatan Penghancur

"Jadi mereka sudah punya paham ekstrem (pola pikir, red.) sehingga dalam jangka waktu dua jam itu memang bisa dipengaruhi. Karena keterpaparan korban yang akan direkrut ini, cara berpikirnya sudah radikal, lalu diberikan (doktrin, red.) sedikit (dalam waktu singkat, red.) saja pasti cepat masuk paham terorisme," ujarnya.  

Valentina Gintings  juga menyebut, kini pihaknya bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan memetakan daerah-daerah di Tanah Air yang warga perempuan rentan direkrut menjadi pelaku terorisme.

Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana Kemen PPPA mencegah perempuan menjadi pelaku teror.

 Baca Juga: Serukan Penghentian Kekerasan, Inggris Dukung ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat