kievskiy.org

Larangan Mudik 2021 Timbulkan Kontroversi, Epidemiolog UI: Makanya Jangan Dilarang tapi Dibatasi

Pemeriksaan terhadap pengendara yang melintas di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat pada masa larangan mudik.
Pemeriksaan terhadap pengendara yang melintas di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat pada masa larangan mudik. /Antara/Dewa Ketut Sudiarta

PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan larangan mudik 2021 masih menjadi polemik hingga menimbulkan kontroversi di sejumlah kalangan, terutama masyarakat awam.

Pasalnya, mudik merupakan momen berharga yang hanya terjadi setahun sekali bagi masyarakat perantauan untuk berkumpul bersama keluarga besar pada perayaan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman.

Terkait larangan mudik 2021 yang diberlakukan pemerintah, epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai kebijakan larangan mudik tidaklah efektif mencegah peningkatan jumlah kasus positif Covid-19.

Ia menilai tidak efektif lantaran sejumlah objek wisata dan rekreasi di daerah dibolehkan beroperasi ketika libur Hari Raya Idul Fitri 2021.

Baca Juga: Polemik Babi Panggang Jokowi, Jubir Presiden Sebut Bipang Adalah Nama Generik

"Karena pada sisi lain, objek wisata dan rekreasi di sejumlah daerah dibolehkan untuk beroperasi saat libur Hari Raya Idul Fitri," kata Pandu yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Minggu, 9 Mei 2021.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat UI menegaskan bahwa apa pun yang dilakukan pemerintah saat ini tidaklah efektif lantaran tidak mungkin melarang masyarakat untuk tidak mudik ketika lebaran.

Oleh sebab itu, dirinya menyarankan pemerintah untuk tidak melarang mudik melainkan membatasi pemudik.

"Makanya jangan dilarang tapi dibatasi," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat