kievskiy.org

Ironi, Novel Baswedan Buka Suara Soal 75 Pegawai KPK yang 'Disingkirkan': Ini Upaya Terakhir

 Penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan. /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

PIKIRAN RAKYAT - Polemik di tubuh lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) masih menjadi perbincangan publik.

Hal ini terus mencuat usai melalui ujian TWK, 75 pegawai KPK dinyatakan tak lolos.

Sebelumnya, pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi itu juga membenarkan sejumlah nama yang beredar di media tidak lolos TWK.

Hal itu disampaikan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono di Jakarta, Sabtu, 8 Mei 2021. Bahwasannya sejumlah nama pegawai KPK yang beredar di media memang tidak lolos TWK.

Baca Juga: Viral Video Anak Palestina Menangis Kebingungan Usai Rumahnya Dihancurkan Israel

Hal ini lantas memicu tanggapan dari penyidik senior yang juga termasuk dalam daftar nama 75 pegawai dinonaktifkan tersebut, yakni Novel Baswedan.

Dalam cuitannya baru-baru ini, Novel Baswedan menyebut bahwa melalui TWK itulah yang digunakan sebagai alat untuk menyingkirkan 75 pegawai KPK.

“TWK alat untuk singkirkan 75 pegawai KPK yang kritis dan berintegritas. Ini upaya terakhir untuk mematikan KPK,” tulis Novel Baswedan, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @nazaqistsha, Minggu, 16 Mei 2021.

Baca Juga: Puan Maharani: Di Saat Dunia Berperang Lawan Virus Covid-19, Palestina Berjuang Melawan Kekejaman Israel

Hal ini juga menurutnya merupakan langkah terakhir untuk memecat 75 pegawai KPK tersebut. Novel juga mengatakan alasan dirinya memprotes hasil TWK itu karena berbagai upaya mematahkan KPK harus dilawan.  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat