kievskiy.org

Larangan Mudik Jebol, Jokowi: Jangan Menunggu Chaos Baru Bertindak, Sudah Terlambat!

Presiden Joko Widodo komentari naiknya kasus Covid-19 usai mudik Lebaran.
Presiden Joko Widodo komentari naiknya kasus Covid-19 usai mudik Lebaran. /Instagram.com/@jokowi

PIKIRAN RAKYAT – Masyarakat Indonesia hingga saat ini masih belum bisa melakukan aktivitas dengan leluasa, lantaran masih dibelenggu oleh pandemi wabah Covid-19.

Kasus Covid-19 Indonesia dikhawatirkan melonjak, atas adanya insiden larangan mudik yang dijebol pada Idul Fitri 2021.

Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti masyarakat akan adanya kenaikan angka Covid-19 pascalibur Lebaran 2021.

“Kita sudah melarang mudik tapi masih ada 1,5 juta yang mudik. Naik (angka kasus Covid-19) enggak apa-apa, tapi kecil saja kita harapkan,” ujar Presiden Jokowi.

 Baca Juga: Derita 2 Penyakit Serius Sekaligus, Meggy Wulandari Tersedu-sedu Mohon Doa

Tak hanya itu, Kepala Negara Indonesia itu juga menjelaskan puncak tertinggi angka kasus positif Covid-19 di Indonesia itu terjadi pada awal bulan Februari.

“Secara nasional kasus aktif kita, puncak kasus aktif kita itu awal Februari, Januari akhir sudah mulai naik.  Diangka 176.000 di 5 Februari. Tetapi karena kita belajar dari negara lain, kita tarik PPKM,” katanya, sebagaimana Pikiran-Rakyat.com kutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, yang diunggah pada Kamis, 20 Mei 2021.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengungkapkan meski sebelumnya Indonesia mengalami penurunan kasus Covid-19, tetapi karena adanya 1,5 juta orang yang nekat mudik kondisi angka bisa saja naik.

 Baca Juga: Empat Kios Pasar Cigasong Majalengka Ludes Terbakar, Diduga Akibat Hubungan Arus Pendek Listrik

“Karena setiap pagi sarapan saya angka-angka, semua kabupaten ada, semua kota ada, semua provinsi saya punya. Dari 176 ribu turun menjadi 87 ribu, grafisnya keliatan turun. Jangan sampai karena lebaran kemarin, oleh sebab itu jaga-jaga harus terus kita tekan” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat